Bogor (Antaranews Megapolitan) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Institut Pertanian Bogor (IPB) menggelar “National Veterinary Competition” Ke-3 yang diikuti oleh 8 perguruan tinggi di Indonesia di Common Class Room, Kampus IPB Dramaga (18-20/5).
M Alfinanda Satriagung selaku Ketua Pelaksana menyatakan harapannya, "Dari kegiatan ini adalah dapat meningkatkan rasa cinta mahasiswa kedokteran hewan terhadap profesinya di masa depan, dapat menjalin persaudaraan dan kebersamaan antar mahasiswa kedokteran hewan di seluruh Indonesia, dapat meningkatkan pengetahuan terhadap konsep konservasi satwa liar serta turut dalam pengendalian status konservasi dari satwa-satwa liar terutama yang berada di Indonesia," ujar Alfi.
Narasumber dalam seminar nasional ini yaitu drh Ali Rizky Arasyi (Emergency Center for Transboundary Animal Desease FAO Indonesia), kemudian dilanjut dengan narasumber kedua oleh Dr drh Joko Pamungkas, MSc sebagai Dosen Tetap Divisi Mikrobiologi Medik.
Keduanya menegaskan bahwa mahasiswa kedokteran hewan berperan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan keberlanjutan konservasi satwa liar di Indonesia. Satwa liar berfungsi dalam keseimbangan ekosistem, ekonomi, riset dan penelitian, regenerasi hutan dan pertanian, bank genetik, serta pariwisata dan budaya. Sehingga perlu menjaga habitat satwa liar, mengendalikan atau mengontrol kepunahan satwa liar dari perburuan dan perdagangan bebas.
Ada beragam lomba dalam “National Veterinary Competition” ini yaitu lomba poster, film edukasi, lomba cepat cermat veteriner, dan lomba karya tulis ilmiah. Lomba poster yakni membuat poster terkait masalah satwa liar yang ada di Indonesia. Melalui lomba poster ini diharapkan bisa memberikan informasi penting atau mengedukasi masyarakat agar tetap menjaga satwa liar yang ada di Indonesia.
Lomba film edukasi memiliki konten film singkat yang dapat memberikan informasi penting atau mengedukasi masyarakat betapa pentingnya menjaga konservasi satwa liar di Indonesia.
Lomba cepat cermat veteriner melatih ketangkasan baik dalam menjawab soal-soal tertulis terkait materi kedokteran hewan, maupun menjawab soal-soal lisan dengan cepat dan cermat.
Lomba terakhir adalah lomba karya tulis ilmiah, setiap tim (kelompok) lomba mempresentasikan masing-masing ide ilmiah yang dapat mendukung dalam pengendalian jumlah satwa liar yang ada di Indonesia.
“National Veterinary Competition” tahun ini sangat bagus, kreatif, dan sangat penting juga karena bukan hanya ikut lomba saja tapi bertemu teman-teman baru itu menyenangkan, apalagi bertemu mahasiswa kedokteran hewan se-Indonesia. Saya dan yang lainnya bisa saling bertukar pikiran bagaimana proses belajar mengajar di universitas masing-masing, kurikulum pendidikan, materi kuliah, materi praktikum, dan aktivitas mahasiswa selain kuliah. Dan untuk kompetisi ini menang atau tidak menang itu bukan tujuan utamanya karena yang utama adalah pengalamannya, bisa mengenal satu sama yang lain antar mahasiswa kedokteran hewan se-Indonesia, bercerita, dan tetap menjalin hubungan baik untuk ke depannya,” ujar Annisa M sebagai salah satu peserta.(LS/Zul)
Dokter hewan punya peranan dalam menyadarkan masyarakat tentang pentingnya konservasi satwa liar
Rabu, 23 Mei 2018 5:25 WIB
National Veterinary Competition” tahun ini sangat bagus, kreatif, dan sangat penting juga karena bukan hanya ikut lomba saja tapi bertemu teman-teman baru...