Bogor (Antaranews Megapolitan) - Memasuki masa Ujian Tengah Semester (UTS) semester genap tahun ajaran 2017/2018, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) Institut Pertanian Bogor (IPB) mulai memberlakukan Internet Based Exam (IBE) atau ujian online. Ujian berbasis internet ini ditujukan untuk menjawab kebutuhan generasi milenial yang sudah sangat intensif terpapar media digital. Ujian online ini juga dianggap lebih efektif dan efisien, karena IPB tidak perlu lagi mengeluarkan biaya untuk cetak soal dan lembar jawaban.
Menurut Eka Dasra Viana, Ketua Komisi Pendidikan Departemen Manajemen IPB, ujian online sebenarnya sudah diberlakukan sejak dua tahun lalu. Namun masih terbatas pada ujian komprehensif saja.
“Kalau sebelumnya ujian berbasis internet hanya diberlakukan untuk ujian komprehensif, saat ini diberlakukan untuk UTS dan UAS,” paparnya.
Beberapa mata kuliah yang semester ini dilaksanakan dengan menggunakan sistem IBE antara lain mata kuliah Manajemen Produk dan Harga, Pemasaran Jasa, dan Manajemen Pemasaran.
Sementara itu, Dr. Mukhamad Najib selaku koordinator mata kuliah Manajemen Produk dan Harga serta Pemasaran Jasa mengatakan ada beberapa keuntungan jika kampus menggunakan IBE yaitu mahasiswa terbiasa dengan model tes online.
“Saat ini hampir setiap instansi melaksanakan ujian online untuk tes melamar kerja. Dengan pembiasaan ujian berbasis internet di kampus, hal ini akan membantu mahasiswa bersiap ketika mengikuti tes memasuki dunia kerja. Kelebihan kedua adalah dengan tes online maka proses penilaian bisa berlangsung dengan cepat. Biasanya dosen membutuhkan waktu untuk bisa mengoreksi lembar jawaban yang jumlahnya ratusan itu, kini dengan IBE, nilai bisa dikeluarkan secara real time, karena dosen tidak perlu mengoreksi lagi,” jelas Dr. Najib.
Kelebihan lainnya adalah biayanya yang murah karena tidak ada lagi cetak mencetak dan lebih sesuai dengan spirit IPB sebagai green campus, tambahnya.
Meski banyak kelebihannya, Dr. Najib juga mengingatkan hal-hal yang harus diperhatikan jika ingin melaksanakan ujian berbasis internet. Dosen tetap harus menyusun soal dengan baik sesuai dengan learning outcome yang ingin diujikan.
“Soal ujian ini kan merupakan salah satu alat ukur apakah mahasiswa telah mencapai sasaran pembelajaran yang sudah ditetapkan. Jadi dalam membuat soal ujian dosen harus tetap berpedoman pada bagaimana mengukur pencapaian sasaran pembelajaran ini,” pungkasnya.
Tidak mudah bagi dosen yang menggunakan IBE ini untuk membuat soal-soal yang bersifat essay. Sehingga untuk soal-soal yang ditujukan untuk mengukur pencapaian learning outcome yang bersifat analisis diperlukan upaya ekstra untuk bisa menyusunnya dengan baik. Begitu juga mengukur pencapaian learning outcome yang bersifat mendemonstrasikan, seringkali tidak mudah membuat soalnya jika ingin menerapkan IBE.(**/Zul)
Fasilitasi generasi milenial, mahasiswa IPB UTS dengan internet based exam
Minggu, 15 April 2018 19:23 WIB
Dengan pembiasaan ujian berbasis internet di kampus, hal ini akan membantu mahasiswa bersiap ketika mengikuti tes memasuki dunia kerja.