Sukabumi (Antaranews Megapolitan) - Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) akan kembali membuka jalur pendakian untuk umum ke dua gunung tersebut mulai 1 April 2018.
"Sebelumnya kami menutup jalur pendakian sejak 1 Januari hingga 31 Maret sebagai langkah konservasi dan memberikan kesempatan untuk flora dan fauna untuk berkembang biak serta antisipasi terjadinya longsor karena cuaca buruk atau curah hujan yang tinggi," kata Kepala Bidang Teknis Konservasi BBTNGGP Mimi Murdiah di Sukabumi, Senin.
Para calon pendaki yang berminat mendaki pada awal dibukanya kembali jalur pendakian tersebut harus segera mengambil Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) dan pemeriksaan kesehatan terkini.
Sementara untuk proses pendaftarannya saat ini bisa dilakukan secara daring sehingga calon pendaki tidak perlu bolak balik ke kantor BBTNGGP.
Selain itu, untuk pengambilan Simaksi bisa dilakukan di tiga pintu masuk menuju jalur pendakian Gunung Gede dan Pangrango.
Adapun tiga pintu masuk tersebut yakni Cibodas Cianjur, Gunungputri, Bogor dan Selabintana, Kabupaten Sukabumi.
Kemudian untuk pemeriksaan kesehatan dilaksanakan di pintu masuk masing-masing sebelum calon pendaki mendaki.
"Kami memperketat aktivitas pendakian ini untuk antisipasi hal-hal tidak diinginkan yang bisa saja mencelakai pendaki. Sebab untuk melakukan pendakian harus dalam kondisi benar-benar fit serta didampingi oleh orang yang sudah berpengalaman," tambahnya.
Di sisi lain, Mimi mengatakan sebelum jalur pendakian untuk umum dibuka kembali, pihaknya yang dibantu relawan serta polisi hutan terus melakukan pengawasan antisipasi adanya pendaki liar yang nekat masuk melalui jalur tikus (ilegal).
Jalur pendakian Gunung Gede Pangrango dibuka April
Senin, 26 Maret 2018 21:50 WIB
Kami memperketat aktivitas pendakian ini untuk antisipasi hal-hal tidak diinginkan yang bisa saja mencelakai pendaki.