Ambon (Antaranews Megapolitan) - Presiden Joko Widodo berjalan kaki sekitar 100 meter untuk menyapa masyarakat Kota Ambon, Maluku, Selasa malam.
Presiden menyalami warga Ambon usai makan malam di salah satu resto di Kota Ambon, Imperial Resto, sekitar 100 meter dari Hotel Amaris tempat menginap Presiden selama kunjungan kerja di Provinsi Maluku.
Para warga langsung berebut jabat tangan dengan Presiden, sehingga membuat Paspampres bekerja keras menjaga orang nomor satu di Indonesia ini.
Selain berjabat tangan, Presiden juga membagi kain batik, sehingga membuat para warga saling berebut untuk mendapatkan kenang-kenangan dari Kepala Negara ini.
Presiden yang didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Maluku, salah satunya menghadiri Kongres ke-30 Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Rabu (14/2) besok.
Jokowi dan rombongan yang tiba di Bandara Pattimura sekitar pukul 20.00 WIT dijemput oleh Gubernur Maluku Said Assagaff, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Suko Pranoto dan Kapolda Irjen Pol Deden Juhara di bawah tangga Pesawat Kepresidenan Indonesia-1.
Usai dari Bandara Pattimura, Presiden yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono langsung menuju Resto Imperial untuk makan malam.
Mengetahui kedatangan orang nomor satu di Indonesia ini membuat para warga Ambon menunggu dengan setia agar bisa berjabat tangan.
Para warga langsung berebut tangan dan melakukan swafoto serta berebut kenang-kenangan dari Presiden.
Gubernur Said mengatakan rakyat Maluku mengapresiasi kedatangan Presiden yang telah kembali mengunjungi Maluku.
Said berharap kedatangan Presiden tidak hanya menghadiri kongres HMI saja, tetapi bisa juga meresmikan Hindhu Center dan Budha Center.
"Ya mudah-mudahan beliau sempat meresmikan karena kunjungan beliau yang lalu bisa meresmikan Kristen center dan Katholik Center, dan mudah-mudahan besok pagi beliau berkenan," harap Said.
Gubernur Maluku ini mengungkapkan bahwa di Maluku saat ini sudah ada Islamic Center, Kristen Center dan Katholik Center, karena dirinya ingin membangun Maluku yang religius dan aman.
"Saya ingin Maluku yang menjadi laboratorium kerukunan hidup beragama bagi Indonesia," kata Said ketika ditemui di Bandara Pattimura.
Said juga berharap kehadiran Presiden di Maluku dapat mendorong program-program prioritas pembangunan yang telah dipaparkan beberapa waktu yang lalu.
"Saat ini sudah ada titik terang, misalnya pembangunan bendungan di Pulau Buru yang sudah tender dan juga proyek Trans Maluku juga sudah mulai dibangun," katanya.
Said yang ingin kembali maju menjadi gubernur dalam Pilkada serentak 2018 ini berharap pembangunan ini mendorong kesejahteraan masyarakat di Maluku.
"Alhamdulillah pemerintah pusat mendukung kami dengan program Nawacita Jokowi-JK yang membangun dari pinggiran dan Tol Laut, karena Maluku ini sebagian besar wilayahnya laut," katanya.