Berau, Kaltim (ANTARA) - Pengurus Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, gencar melakukan kampanye pengelolaan sampah untuk mengurangi beban bumi, terutama sampah anorganik yang sulit diurai bumi karena perlu waktu ratusan hingga ribuan tahun.
Sampah plastik maupun anorganik lain selain mencemari sungai dan menghambat proses air tanah, juga dapat mencemari tanah dan lingkungan, bahkan membuat tanah tidak subur yang menghambat pertumbuhan tanaman, sehingga hal ini pun menghambat program ketahanan pangan.
"Sampah yang dibuang sembarangan memiliki banyak dampak buruk seperti mencemari lingkungan, memicu berbagai penyakit, bau busuk, dan lainnya, maka kita harus membiasakan diri membuang sampah ke tempat semestinya hingga mengelola sampah supaya bermanfaat," ujar Ketua PKK Kabupaten Berau Sri Aslinda Gamalis di Berau, Jumat.
Baca juga: Bupati Kudus minta semua desa miliki rencana aksi pengelolaan sampah secara mandiri
Baca juga: Jakarta harap RDF Plant Rorotan bisa kurangi beban TPST Bantar Gebang
Ia pun kerap mengumpulkan pengurus dan kader Tim Penggerak (TP) PKK baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan untuk melakukan kampanye pengelolaan sampah kepada masyarakat, baik melalui sosialisasi maupun aksi nyata dengan tujuan untuk mengedukasi warga.
Hal yang menjadi perhatian dalam giat tersebut antara lain membuang sampah pada tempatnya agar tanah dan air tidak tercemar, kemudian mengelola sampah agar bermanfaat seperti sampah organik diolah menjadi kompos.
Setelah sampah menjadi kompos, maka hal ini dapat bermanfaat bagi rumah tangga karena bisa menjadi pupuk bagi tanaman di pekarangan rumah baik tanaman cabai, tomat, terong, maupun berbagai jenis sayur-mayur, bahkan bisa untuk menyuburkan lahan pertanian warga.
Baca juga: Pemprov Jabar sebut ada tawaran pengelolaan TPAS Sarimukti dari SCG
Sedangkan untuk sampah anorganik seperti plastik, kelang dan lainnya, bisa diolah menjadi berbagai aneka kerajinan yang menarik, sehingga hal ini selain bisa digunakan sendiri untuk hiasan rumah, bisa juga dijual sehingga dapat membantu keuangan rumah tangga.
Salah satu pengurus dan kader PKK yang dua hari lalu mendapat semangat darinya untuk terus melakukan kampanye pentingnya pengelolaan sampah tersebut adalah PKK Kecamatan Talisayan, sehingga melalui PKK bisa menggerakkan masyarakat untuk membantu pemerintah dalam mengatasi masalah sampah.
"Selain soal kelestarian lingkungan, PKK juga melihat peluang ekonomi dalam daur ulang sampah. Beberapa kader pada sejumlah kampung di Kecamatan Talisayan telah menghasilkan banyak produk daur ulang sampah plastik seperti dibuat kursi, tempat tisu, dan kerajinan tangan lain sehingga mereka pun mendapat keuntungan," kata Sri Aslianda.*