Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) mengungkapkan strategi transformasi digital dalam tubuh perguruan tinggi untuk menghasilkan sumber daya manusia unggul di bidang sains dan teknologi.
Direktur Diseminasi dan Pemanfaatan Sains dan Teknologi Kemdiktisaintek, Yudi Darma mengatakan bahwa ada beberapa kategori dalam transformasi digital untuk perguruan tinggi.
"Di situ kita sudah mulai mendorong untuk kampus-kampus kita mengintegrasikan AI, data science, cloud computing, dan lain-lain dalam kuliah wajibnya. Jadi ini mungkin sudah mulai dirasakan di beberapa kampus," ujar Yudi dalam acara Dicoding Connect 2025 di Jakarta, Kamis.
Menurut Yudi, program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kualitas perguruan tinggi, dengan keterampilan digital yang menyesuaikan kebutuhan industri.
Kemudian juga dilakukan digitalisasi serta pembelajaran dengan metode hibrida atau campuran. Metode hibrida yakni pembelajaran yang dilakukan dengan daring, juga dengan luring.
Metode ini dinilai telah populer dan sudah dirasakan banyak mahasiswa, terlebih saat pembelajaran masa pandemi Covid-19 yang lalu menggunakan platform digital.
Baca juga: Ini profil Brian Yuliarto, peraih Habibie Prize yang jadi Mendiktisaintek
Baca juga: Satryo Soemantri Brodjonegoro sampaikan undur diri dari jabatan Mendiktisaintek