Jayapura (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah V Jayapura, Papua mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di daerah tersebut.
"Potensi cuaca ekstrem dan gelombang tinggi yang mungkin terjadi hingga bulan Maret 2025 mendatang," kata Kepala BBMKG Wilayah V Jayapura Yustus Rumakiek di Jayapura, Senin.
Berdasarkan hasil monitoring musim hujan di Papua yang berada di zona musim telah memasuki periode puncak musim hujan.
Daerah-daerah yang mengalami kondisi tersebut, d iantaranya Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom bagian selatan, sedangkan wilayah lainnya memiliki tipe hujan monsunal 1, seperti Kota Jayapura, mengalami curah hujan yang cenderung turun secara merata sepanjang tahun.
Ia mengatakan aktivitas Monsun Asia masih dominan dan diperkirakan bertahan hingga April 2025, untuk periode Februari hingga Maret 2025, curah hujan di Papua diprakirakan berada dalam kategori menengah dengan curah hujan diperkirakan berkisar 51-150 mm/bulan.
Walaupun demikian, dalam periode ini masih terdapat peluang hujan dengan intensitas tinggi di beberapa wilayah akibat dinamika atmosfer yang terus berkembang. Berdasarkan pantauan, dinamika atmosfer per 7 Februari 2025, terdeteksi beberapa faktor mendukung pembentukan awan hujan, antara lain adanya gangguan pola angin, gangguan gelombang atmosfer tropis, serta kelembapan relatif yang cukup basah.
Baca juga: BMKG: Wilayah Indonesia hujan ringan hingga berpetir pada Senin
Baca juga: Ini peringatan dini BMKG soal cuaca buruk di Banten