Jakarta (ANTARA) - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menyatakan tidak akan membuang kesempatan berinvestasi di Arab Saudi, seiring kebijakan kerajaan yang membuka seluas-luasnya ruang investasi di dua kota suci, Makkah dan Madinah.
"Pasti, pasti kita akan maksimalkan," ujar Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah di Bandung, Sabtu.
BPKH memiliki anak usaha di Arab Saudi yakni BPKH Limited yang baru didirikan pada Maret 2023. Meski masih seumur jagung, mereka sudah melakukan investasi di sektor akomodasi, yakni penyediaan lobi hotel bagi UMKM diaspora saat haji 2023 dan 2024.
Tujuan dibentuknya BPKH Limited tersebut untuk memperkuat ekosistem haji Indonesia di Arab Saudi. Kendati demikian, BPKH Limited masih belum bisa berekspansi secara besar-besaran.
Fadlul menjelaskan, salah satu tantangan terbesar saat ini yang tertuang dalam Rencana Strategis (Restra) adalah sumber daya manusia (SDM) kualitas dunia.
Untuk bisa memanfaatkan peluang investasi diperlukan SDM berskala internasional, mengingat vendor-vendor yang akan menjadi mitra adalah masyarakat internasional.
Baca juga: BPKH kelola dana haji mencapai Rp171 triliun