Jakarta (ANTARA) - Perum Bulog mengoptimalkan penyerapan beras dalam negeri guna memastikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) dalam kondisi yang aman dan stabil.
Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan Perum Bulog Epi Sulandri dalam diskusi panel yang digelar Institute for Development of Economics and Finance (Indef) di Jakarta, Senin, mengatakan bahwa di tengah adanya kebijakan stop impor beras, maka pihaknya mengoptimalkan penyerapan beras dalam negeri.
Bulog mendapat tugas dari pemerintah untuk melakukan penyerapan tiga juta ton setara beras, namun, hingga akhir Januari 2025, penyerapan baru mencapai belasan ribu ton.
Saat ini BUMN pangan tersebut menguasai 1,9 juta ton beras di gudang yang dikelola. "Sebagai informasi bahwa penyerapan gabah sampai dengan per hari kemarin itu sekitar 14.500 ton," ujarnya.
Jumlah serapan Januari 2025 jauh lebih banyak apabila dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya. Pada Januari 2024, Bulog menyerap sekitar 5.000 sampai 6.000 ton.
"Kalau dibandingkan dengan target 3 juta ton masih kecil, tapi kalau dibandingkan dengan Januari pada tahun sebelumnya, ini sudah hampir 2 sampai 3 kali lipat, yang sebelumnya hanya sekitar 5.000 sampai 6.000 ton saja di bulan Januari," katanya.
Baca juga: Bulog pastikan stok beras 2 juta ton bisa penuhi kebutuhan hingga Ramadhan
Baca juga: Menyerap gabah petani