Bogor (Antara Megapolitan-Bogor) - Pakar keuangan dan perbankan syariah Indonesia Muhammad Syafi`i Antonio secara resmi mengakhiri masa jabatannya sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia pada acara wisuda ke XII di Kampus Andalusia Tazkia, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu.
Jabatan Ketua STEI Tazkia beralih kepada pakar keuangan sakinah Dr Murniati Mukhlisin atas penunjukkan Yayasan Tazkia Cendekia untuk menggantikan kepemimpinan Antonio.
Dihadapan 363 wisudawan dan tamu undangan Antonio berpesan kepada seluruh mahasiswa dan lulusan STEI Tazkia agar dapat menangkap peluang dengan inovasi dan ilmu pengetahuan.
"Kita harus memperjuangkan yang terbaik sehingga kita selalu berorientasi kepada kualitas, dan kalau dimungkinkan kesalahan kita nol," kata Antonio.
Ketua STEI Tazkia Dr Muhammad Syafii Antonio (kiri) saat foto bersama orang tua/wali mahasiswa asal Aceh, usai Sidang Senat Terbuka Wisuda Diploma, Sarjana, dan Pascasarjana Tahun Akademik 2016/2017, STEI TAZKIA, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu 8 November 2017. (ANTARA FOTO/VIDEO: M.Tohamaksun).
Untuk mecapai hal itu lanjutnya harus didukung oleh pengetahuan dan kompeten. Selalu berinovasi, istiqomah dengan akhlakul karimah yang telah dimiliki.
"Karena pepatah mengatakan berinovasilah jikalau tidak, maka kita akan tergerus dengan zaman dan kita akan ditinggalkan orang," katanya.
Ia mencontohkan banyak mall saat ini mulai sepi kehilangan pengunjung karena sudah beralih ke belanja daring (online-red) begitu juga taksi yang sudah kehilangan penumpang karena masyarakat sudah menggunakan daring.
Menurutnya perlu kerja tim untuk bisa sukses. Kondisi saat ini umat Islam di belahan dunia sedang mengalami perubahan yang luas biasa seperti di Timur Tengah, negeri Syam masih bergejolak, lebih dari 35 juta orang meninggalkan tanah kelahirannya. Rohingnya terdiri atas 600 ribu orang hijrah dari tanah tumpah darahnya.
Begitu pula di Palestia walau sudah ada perkembangan baik dengan adanya perjanjian damai dua kubu yang bertikai. Tetapi, di negeri Yaman masih berdarah, begitu pula dengan Baghdad yang belum aman.
"Indonesia salah satu negeri paling aman dengan segala dinamikanya karena memiliki satu kekhususan yakni kekuatan sumber daya alam," katanya.
Tapi lanjutnya saat ini masyarat Indonesia baru bisa menjual secara eceran, dan hanya dijadikan pasar sebagai pembeli. Pemilik industri besar masih diisi orang lain, bukan oleh bangsa sendiri.
Bersamaan dengan itu ketahanan pangan, sandang dan papan masih belum menggembirakan. Kondisi tersebut menjadi tantangan bagi semua sumber daya manusia Indonesia, khususnya generasi muda saat ini.
"Indonesia memiliki ekonomi yanb besar potensinya tetapi bagaimana agar tidak jatuh ke orang lain," kata pendiri STEI Tazkia ini.
Ia mengingatkan Indonesia memiliki bonus demografi yakni jumlan usia produktif lebih banyak dibanding usia tua, terjadi dari tahun 2010 sampai 2050. Setelah itu Indonesia akan memasuki generasi tua seperti Jepang dan Eropa.
Bonus demografi lanjutnya, menjadi peluang bagi alumni STEI Tazkia untuk memasarkan apa saja. Karena apa saja yanb dijual pasti laku asal memiliki kualitas dan dipasarkan dengan kemasan yang lebih baik.
Ia menambahkan keuangan syariah di Indonesia banyak berkembang, baik jumlah perbankan, asuransi, pelaku modal syariah, institusi keuangan non bank, dan dana pensiun yang terus berkembang maski banyak tantangan.
"Ini peluang bagi lulusan STEI Tazkia, karena Tazkia banyak melahirkan lembaga keuangan syariah. Ini jadi satu kesempatan bagi alumni untuk melanjutkan," kata Antonio yang menjabat sebagai Kepala Kelompok Kerja Komite Ekonomi Nasional (KEN).
.
Tazkia banyak membantu sejumlah bank-bank yang kini bertranformasi menjadi perbankan syariah seperti Bank Susila Bakti menjadi Bank Syariah Mandiro, Bank Jasa Artha menjadi BNI syariah, Bank Tugu menjadi Bank Mega Syariah. Ada juga bank Danamon, bank Jabar Banten, bank Sumut Syariah, Kalimantan Sharian, Aceh Syariah, dan NTB Syariah.
"Ini adalah peluang bagi alumni bagaimana memanfaatkan kesempatan yang ada sebaik-baiknya," kata Antonio.
Setelah melepas jabatan sebagai Ketua STEI Tazkia, Antonio duduk sebagai dewan pembina dan aktif di KEN. Ketua STEI Tazkia terpilih Murniati Mukhlisin lulusan doktoral University of Glasgow seorang penulis buku dan konsultan keuangan keluarga syariah dengan payung "Sakinah Finance". (ANT/BPJ).
Syafi'i Antonio Akhiri Jabatan Ketua STEI Tazkia (Video)
Rabu, 8 November 2017 22:41 WIB
Karena pepatah mengatakan berinovasilah jikalau tidak, maka kita akan tergerus dengan zaman dan kita akan ditinggalkan orang.