Jakarta (ANTARA) - Campaign bersama VIVO, brand dari perusahaan penyedia alat kesehatan Danpac, menginisiasi rangkaian kampanye sosial #NoStigma untuk meruntuhkan stigma negatif Orang Dengan HIV (ODHIV).
Isu ini sangat krusial mengingat ada 526.000 orang hidup dengan HIV dan AIDS namun edukasi dan pelayanan kesehatan terkait hal tersebut belum merata.
Menurut Intan Siagian, Project Lead #NoStigma dan Program Manager Campaign, dalam keterangannya, Kamia mengatakan aplikasi Campaign #ForABetterWorld terus berinovasi dalam mempermudah masyarakat untuk berpartisipasi dalam kampanye sosial kapan saja dan di mana saja.
“Salah satu pencapaian luar biasa dalam kampanye ini adalah partisipasi tujuh organisasi dan komunitas yang mengorganisir Challenge. Yayasan Gaya Celebes terpilih sebagai Organizer terbaik setelah berhasil mengumpulkan 202 Supporters. Atas capaian ini, mereka berhak mendapatkan dana hibah sebesar Rp 24.400.000,” ujarnya.
Selain itu, kampanye ini juga menghadirkan talk show edukatif melalui Zoon yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat.
Dr. Samuel J. Olam, MPH, praktisi kesehatan masyarakat dan penggiat HIV, menekankan pentingnya membahas HIV dan AIDS secara terbuka.
"Stigma buruk terhadap ODHIV sangat bahaya. Misinformasi yang beredar menghalangi mereka untuk mencari perawatan medis yang dibutuhkan, sehingga memperburuk kondisi kesehatan dan mempengaruhi penyebaran virus,” ujarnya.
Yoevan Wiraatmaja, CEO Danpac, juga mendukung inisiatif ini dengan berupaya melakukan langkah preventif,.
“VIVO selalu berkomitmen untuk berkontribusi dalam penanggulangan HIV dan AIDS, mulai dari menyediakan alat-alat kesehatan preventif, seperti kondom, hingga berupaya menghapus stigma negatif terhadap ODHIV melalui kampanye sosial #NoStigma yang dikemas secara fun,” ujarnya.
Untuk itu, program ini dilakukan secara daring pada November 2024 lalu agar dapat menjangkau masyarakat dari berbagai penjuru daerah.
Melalui aplikasi Campaign #ForABetterWorld, lebih dari 1.000 orang mendukung aksi sosial tentangHIV dan AIDS serta berdonasi tanpa uang.
Beriringan dengan aksi digital tersebut, Campaign juga menyelenggarakan talk show bertajuk “Edukasi HIV dan AIDS, Biar Makin Paham!” yang dihadiri oleh 157 partisipan.
Program ini menggandeng anak-anak muda dari berbagai organisasi dan komunitas sosial di bidang
HIV/AIDS untuk mengorganisir kampanye sosial di aplikasi Campaign #ForABetterWorld.
Terdapat tujuh kelompok pemuda yang masing-masing membuat Challenge di aplikasi tersebut. Mereka mengajak masyarakat melakukan aksi yang otomatis dikonversi menjadi donasi lalu disalurkan kepada orang-orang membutuhkan.
1. Mitra Citra Remaja (MCR) PKBI Jawa Barat: Membantu pemenuhan gizi dan nutrisi bagi 60 anak dengan HIV di Bandung Raya.
2. Jaringan Indonesia Positif NTT: Mengupayakan pemenuhan nutrisi dan perlengkapan sekolah untuk 50 anak dan remaja dengan HIV di Kupang.
3. Gue Berani/GWL-INA: Menyelenggarakan workshop edukasi untuk membantu 31 Konselor HIV di Indonesia meningkatkan kesehatan mental ODHIV.
4. Yayasan Akbar Sumatera Barat: Menyelenggarakan seminar tentang HIV untuk remaja di SMK 09 Kota Padang.
5. Yayasan Gaya Celebes: Mengupayakan akses kesehatan tanpa stigma untuk 50 komunitas dan ODHIV pada Hari AIDS Sedunia 2024
6. Puzzle Indonesia: Mengupayakan alat sekolah gratis untuk anak-anak dengan HIV.
7. AMSA Indonesia: Mendukung edukasi untuk melawan stigma bagi pejuang HIV/AIDS di Indonesia.