Depok (ANTARA) - Guru Besar Sistematika dan Prospeksi Mikroorganisme, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Indonesia (UI) Prof Wellyzar Sjamsuridzal Ph.D mengatakan pendekatan genomik ilmu biosistematika membuka peluang investasi di bidang kesehatan hingga bioteknologi.
"Integrasi ilmu biosistematika dengan pendekatan genomik saat ini tidak hanya memperdalam pemahaman tentang mikroorganisme dan perannya di dalam ekosistem, tetapi juga membuka peluang baru untuk inovasi di berbagai bidang, termasuk kesehatan, pertanian, pangan, lingkungan, dan bioteknologi," kata Prof Wellyzar di Depok, Jumat.
Wellyzer memaparkan hasil penelitiannya dalam menerapkan ilmu biosistematika untuk menguak misteri mikroorganisme di Indonesia. Ia dan tim telah membuktikan bahwa hutan di kawasan geotermal Cisolok merupakan habitat strategis untuk menemukan beragam taksa baru mikroorganisme.
Kawasan tersebut merupakan biodiversity hotspot kelompok bakteri rare-Actinobacteria dan phylum Chloroflexota. Eksplorasi bakteri termofilik di geyser dan hot springs di Indonesia telah dilaporkan sejak tahun 1991.
Riset terkait eksplorasi dan aplikasi bakteri termofilik saat ini terus meningkat. Pemantauan jangka panjang dan konservasi ekosistem alami hot springs menjadi penting dan memerlukan perhatian dalam aspek aplikasi komersial.
Walaupun beberapa penelitian didasarkan pada aplikasi industri, tetapi masih sedikit sekali bukti sampai pada skala komersial.
“Oleh karena itu, penting bagi stakeholders untuk menjembatani kekurangan dalam proses hilirisasi produk riset agar berhasil sampai ke masyarakat yang membutuhkan,” kata Wellyzer.
Ia menambahkan, perlu dibangun database yang khusus untuk big data genom mikroorganisme tropis Indonesia dan informasi terkait Biosynthetic Gene Clusters (BGCs)-nya.
Data ini berkontribusi dalam meningkatkan pemahaman tentang keanekaragaman dan evolusi mikroorganisme tropis di Indonesia, serta perannya di lingkungan.
Ia juga menyampaikan bahwa keberadaan koleksi biakan mikroorganisme (culture collection) di Indonesia perlu ditingkatkan perannya dalam melestarikan, menyediakan, dan mempromosikan pemanfaatan sumber daya genetik mikroorganisme yang menarik secara ilmiah dan berguna dalam industri di Indonesia maupun global.
Keanggotaan di regional dan global memberikan culture collection pengakuan dan visibilitas di dalam komunitas ilmiah internasional.
“Pengakuan ini dapat meningkatkan reputasi dan kredibilitas culture collection, menarik kolaborasi, kemitraan, dan peluang pendanaan dari organisasi nasional dan internasional. Upaya kolaboratif ini akan membawa kemajuan signifikan di berbagai bidang seperti kedokteran, pertanian, dan bioteknologi di Indonesia,” ujar Prof. Wellyzer.
Guru Besar UI sebut pendekatan genomik biosistematika inovasi kesehatan
Jumat, 15 November 2024 17:05 WIB