Kota Bogor (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat, telah menangani 70 kejadian bencana alam dan non-alam selama 10 hari pertama bulan November 2024.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Hidayatulloh di Kota Bogor, Senin, mengatakan pada bencana yang terjadi selama 1-10 November 2024 peristiwa yang paling banyak terjadi ialah pohon tumbang.
“Dari 70 kejadian, pohon tumbang ada 26 kejadian. Disusul bangunan roboh 14 kejadian, angin kencang 13 kejadian, tanah longsor 13 kejadian, banjir dua kejadian, dan kebakaran dua kejadian,” jelasnya.
Sebanyak 70 kejadian ini, kata Hidayatulloh, tersebar di enam kecamatan, dengan paling banyak terdampak ialah Kecamatan Bogor Barat dengan total 19 kejadian, kemudian Kecamatan Bogor Selatan 16 kejadian, Tanah Sareal 12 kejadian, Bogor Utara 11 kejadian, Bogor Tengah 10 kejadian, dan Bogor Timur dua kejadian.
Baca juga: BPBD sebut ada 19 bencana landa Kota Bogor dalam sehari
Baca juga: BPBD Kota Bogor evakuasi pohon tumbang timpa dua rumah dan tiga mobil
Hidayatulloh menyebutkan dalam 70 bencana tersebut sebanyak 235 orang dari 72 Kepala Keluarga (KK) terdampak. “Dengan total korban ada empat orang luka ringan dan satu orang meninggal dunia pada peristiwa pohon tumbang di Jalan Tentara Pelajar,” ujarnya.
Sementara itu, kata dia, akibat 70 bencana tersebut total ada 42 rumah warga terdampak dan mengalami kerusakan. Dengan rincian 16 rumah rusak ringan, 14 rumah rusak sedang, dan 12 rumah rusak berat.
“Total ada 24 orang yang mengungsi,” kata Hidayatulloh.
Selain rumah, Hidayatulloh mengatakan total 65 meter jalan warga terdampak bencana. Kemudian enam fasilitas umum terdampak, termasuk empat mobil milik warga.
Baca juga: BPBD Kota Bogor catat ada enam rumah rusak terdampak cuaca ekstrem
Melihat potensi cuaca sepekan ke depan, Hidayatulloh mengimbau masyarakat mewaspadai hujan disertai kilat atau petir dan angin kencang, terutama pada siang hingga menjelang malam hari.
“Waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, persiapan untuk musim peralihan dengan intensitas hujan beragam, serta tingkatkan kesadaran terhadap potensi bencana hidrometeorologi, dan selalu siap menghadapi risiko di lingkungan sekitar,” jelasnya.