Jakarta, (Antara Megapolitan) - Desainer Amy Atmanto menilai dikenakannya busana adat yang dipakai pada saat perayaan Kemerdekaan ke-72 Republik Indonesia oleh Presiden Joko Widodo dan pejabat negara lainnya sangat unik dan luar biasa yang mencerminkan kebhinekaan.
"Saya melihat perayaan kemerdekaan RI tahun ini sebagai langkah komitmen Presiden Jokowi beserta jajaran untuk menggambarkan kesatuan dalam kebhinekaan yang sangat beragam," kata Amy Atmanto yang menerima penghargaan Ibu Negara RI pada 2010, dalam keterangan tertulisnya, Sabtu.
Amy Atmanto tidak menyangka ternyata perhatian dan pemikiran beliau tentang menyatukan keberagaman dan menumbuhkan rasa nationalisme ditengah keragaman suku bangsa dan budaya dilakukan dengan mengenakan beragam busana daerah.
"Ini sangat luar biasa kami apresiasi," ujarnya.
Ia mengatakan pelaku industri fashion tanah air tentunya merasa tersupport dan bagai mendapat angin segar. Semangat dan kreativitas mengembangkan potensi kain daerah misalnya, dan menggali keragaman model busana daerah semakin terpacu.
"Tentunya upaya para desainer dan pelaku fashion tanah air sangat terbantu dalam hal promosi dan branding pakaian nasional," katanya.
Dikatakannya secara tidak langsung akan berdampak kepada kemajuan industri fashion tanah air hingga ke mancanegara dengan semangat maksimal memajukan nilai-nilai budaya.
"Keragaman inilah yang membuat budaya Indonesia sangat kaya dibanding bangsa lainnya," katanya.
Amy Atmanto juga menilai busana daerah yang dikenakan Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana terkonsep matang untuk maksud dan tujuan yang ingin beliau sampaikan kepada masyarakat.
"Presiden Jokowi dan Ibu Iriana itu memang super humble bukan såja dari cara berbusana yang tidak pernah berlebihan. Tetapi juga dari gesture atau gerak tubuh beliau," katanya.
Lebih lanjut Amy menilai industri kreatif khususnya fashion semakin bergairah setelah Presiden Joko Widodo dan sejumlah pejabat negara lainnya menggunakan busana daerah pada Perayaaan HUT ke-72 Republik Indonesia.
"Perayaan 17 Augustus kemarin jelas akan membangkitkan semangat pegiat kreatif di industri fashion tanah air, khususnya pengrajin kain dan aksesoris atau mutu manikam khas nusantara yang memiliki makna kekayaan filosofi budaya," katanya.
Dikatakannya akan lebih luar biasa pasti promosi budaya dan potensi industri kreatif tanah air.
"Bayangkan kalau kita punya The Mr President & First Ladies Wardrobe Stories atau handbook†yang semuanya berisi cerita tentang keragaman hasil warisan budaya bangsa," katanya.
Tidak akan bisa disamakan dengan helai kain yang dikenakan kebanyakan desainer dunia, Indonesia punya Presiden dan Ibu yang senantiasa mengenakan kain etnik khas tanah air yang memiliki makna filosofis yang magis.
"Disitulah nilai dari hasil kekayaan warisan budaya Indonesia yang sekiranya melalui beliau sebagai ujung tombak, dapat mengangkat dan menggerakan seluruh potensi industri kreatif ndonesia," demikian Amy.