Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Risyapudin Nursin mengatakan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, pihaknya telah mengembangkan infrastruktur transportasi darat yang terintegrasi demi mendukung aksesibilitas masyarakat.
"Dalam satu dekade terakhir, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan telah mengembangkan berbagai infrastruktur baik fisik maupun non fisik, guna menciptakan ekosistem transportasi darat yang selamat dan terintegrasi," kata Risyapudin dalam keterangan di Jakarta, Minggu.
Ia memaparkan selama 10 tahun terakhir, Ditjen Perhubungan Darat telah membangun enam terminal tipe A baru dan juga merehabilitasi/merevitalisasi 53 terminal tipe A eksisting di berbagai daerah di Indonesia.
Selain untuk naik dan turun penumpang, terminal itu dibuat untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan kepada masyarakat serta menjamin kelaikan kendaraan bus.
"Juga kesiapan para pengemudi angkutan bus dengan cara melakukan kegiatan ramp check pada setiap bus dan pemeriksaan kesehatan bagi para pengemudi,” ujarnya.
Baca juga: Meikarta resmikan transportasi massal mudahkan mobilitas warga
Selain angkutan orang, Ditjen Perhubungan Darat juga mengembangkan tujuh terminal barang internasional di beberapa perbatasan Indonesia.
Hal itu merupakan wujud hadirnya pemerintah dalam memudahkan arus ekspor impor dan meningkatkan perekonomian masyarakat di daerah 3TP (tertinggal, terdepan, terluar, dan perbatasan) dengan kemudahan logistik.
Lebih lanjut, ia menerangkan untuk mendukung integrasi antar moda, telah dibangun fasilitas pendukung dan integrasi antarmoda (FASPIM) berupa tiga trotoar, 30 lajur sepeda dan 95 halte di beberapa kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN).
Tidak hanya itu, pihaknya juga mengembangkan simpul transportasi sungai, danau dan penyeberangan, dengan membangun 44 pelabuhan penyeberangan baru, 31 halte sungai dan 16 pelabuhan danau.
Menurutnya, pembangunan itu menimbulkan dampak baik yang signifikan bagi peningkatan perekonomian, pariwisata juga aksesibilitas bagi masyarakat pada daerah kepulauan maupun 3TP.
Baca juga: Menko Marves: Moda transportasi publik di Jabodebek terintegrasi dalam sebulan ke depan
"Juga berkat sinergisitas antara Ditjen Perhubungan Darat dengan operator maupun BUMN (ASDP) dalam memberikan pelayanan penyeberangan yang optimal, khususnya pada masa mudik Lebaran dan Natal-Tahun Baru," sambungnya.
yeberangan.
“Aplikasi ini juga akan digunakan sebagai aplikasi pengawasan terhadap pelanggaran administrasi kendaraan sehingga ke depan tercipta pelayanan yang berkeselamatan dan transparan," kata Risyapudin.