Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq akan menaikan Tunjangan Tambahan Penghasilan (TPP) atau Kesra bagi para guru dan bagi pengawas dari sekolah di Kota Depok.
"Saya Imam Budi Hartono calon wali kota berpasangan dengan Bu Ririn Farabi Arafiq nomor urut 1. Ingin menyampaikan kepada guru di Depok, Insya Allah kita akan menaikan TPP atau Kesra bagi para guru dan bagi pengawas dari sekolah," kata Imam melalui keterangannya di Depok, Kamis.
Imam mengakui kesejahteraan para guru honorer pun sudah dilakukan di kepimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok Mohammad Idris dan Imam Budi Hartono dengan menaikan insentif guru honorer.
"Kemarin (Idris-Imam) kami punya program meningkatkan dana insentif untuk para guru honorer. Insya Allah saya (Imam) dan Bu Ririn akan naikan dana kesra atau TPP guru," tutur Imam.
Selain itu Imam-Ririn juga melanjutkan program Idris-Imam kedepannya salah satunya pemberian dana insentif bagi seperti ustad, ustadzah, biksu, pembimbing rohani, dan pendeta.
Di mana Imam menyebutkan sudah 2.000 orang yang dapat sana bantuan insentif tersebut dari Pemerintah Kota Depok
"Program lalu waktu kepimpinan Idris - Imam itu sudah memberikan dana insentif untuk pembimbing rohani.
Baik guru ngaji, pendeta, pembimbing rohani, dan biksu kami sudah berikan 2.000 orang. Kedepan kita akan tambahkan jumlahnya mohon doa agar pendapatan Kota Depok semakin banyak," ungkap Imam.
Pria yang akrab disapa Bang Imam ini dana insentif itu juga akan didapat ke penjaga makam, marbot masjid dan Amil pemandi jenazah saat kepimpinan Imam-Ririn nantinya.
"Kita tingkatkan dana insentif plus dan penjaga masjid atau marbot. Amil pemandi jenazah ketiga penjaga makam. Kita berikan Insya Allah Bimroh Plus ya itu kenaikan (dana insentif) juga para ustad, guru ngaji , pendeta segi jumlah kita berikan dan yang belum dapat kita berikan," ungkap Bang Imam.
Bang Imam menjelaskan alasan memberi bantuan dana insentif ke pembimbing rohani, ustad, pendeta dan lainya berdasarkan pengalaman dan aspirasi.
Menurut Bang Imam mereka juga membutuhkan dana untuk memenuhi kebutuhan. Dulu sambung Bang Imam, di waktu masih belajar ngaji itu muridnya kadang ada yang bayar dan tidak.
"Dulu waktu saya ngaji di lekar, ada yang bayar dan gak bayar. Padahal para guru ngaji membutuhkan pendapatan untuk peningkatan ekonomi. Maka itu kami harus bisa melayani para guru ngaji, ustadz, pendeta, pembimbing rohani yang bisa dipastikan dengan dana insentif,"
"Dengan dana insentif berharap mereka bisa memberi bimbingan terhadap umatnya guru ngaji misalnya kita bisa ada program pemberantasan buta huruf Alquran atau lebih dari itu, mungkin bisa diciptakan satu quran satu hafidz (penghafal Alquran). Misalkan dari guru ngaji," ungkapnya.
Lebih lanjut Bang Imam menilai ketika agama turun dalam ke dalam kehidupan masyarakat. Maka Kota Depok bisa lebih baik dari sisi pemahaman agamanya.
"Ketika agama turun ke dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. Insya Allah warga Depok bisa lebih baik, dari sisi pemahaman agamanya, keamanan dan kesejahteraan kota Depok," pungkasnya.