Medan (ANTARA) - Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh-Sumatera Utara pada 9 hingga 20 September 2024 diyakini mampu menggerakkan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal sebagai penggerak roda perekonomian inti.
Pada setiap perhelatan nasional memang tidak boleh dilepaskan antara penyelenggaraan dengan keterlibatan masyarakat. Masyarakat sekitar harus mendapat tempat agar penyelenggaraan dapat dinikmati dan berdampak secara beriringan.
Penyelenggaraan PON XIX Jawa Barat misalnya, diperkirakan mendorong perekonomian lebih dari Rp100 miliar. Sementara pada PON XX Papua meski tidak ada angka resmi, namun tumbuh hingga 60 persen.
Khusus untuk di Sumatera Utara ada tiga lokasi yang menjadi pusat festival dan bazzar. Ketiganya yakni halaman Gedung Serbaguna Pemprovsu (Disporasu), Sport Centre Jalan Sena, dan Samosir.
Sekitar seratusan UMKM plus anjungan kuliner akan dilibatkan untuk memeriahkan perhelatan empat tahunan ini. Namun jumlah itu diperkirakan akan jauh lebih besar lagi.
Dinas Koperasi Sumut menyebut ratusan UMKM yang dilibatkan di tiga venue tersebut merupakan hasil kurasi yang dilakukan Pemprov sebelumnya. Rata-rata mereka bergerak di sektor kuliner dan souvenir.
Sementara di Aceh, sebanyak 220 UMKM terpilih untuk berpartisipasi di PON EXPO 2024. Serupa dengan di Sumut, UMKM yang terpilih telah melewati proses seleksi ketat. Saat pelaksanaan angka partisipasi UMKM juga diperkirakan akan lebih besar lagi.
Menariknya, di setiap gelanggang olahraga yang menyelenggaraan pertandingan PON juga mengajak UMKM setempat untuk turut meramaikan.
Delegasi teknis (DT) bisbol PON XXI Aceh misalnya yang mengundang pelaku UMKM wilayah setempat untuk berjualan di sekitar lokasi pertandingan di Lapangan Tugu Universitas Syiah Kuala (USK), Darussalam, Banda Aceh.
Pihak DT Bisbol menyediakan tempat di belakang tenda panitia bagi pelaku UMKM yang ingin berjualan. Apalagi venue bisbol tersebut mampu menampung 200 hingga 500 orang.
Agar banyak UMKM yang terlibat, panitia sudah berkoordinasi dengan Sekretaris Daerah Provinsi Aceh serta sejumlah pihak lain untuk mengakomodasikan undangan UMKM tersebut.
Diprediksi angka perekonomian akan terkerek seperti di Jawa Barat -- bahkan bisa lebih -- mengingat pelaksanaannya melibatkan dua provinsi serta menjadi edisi terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan.
PON XXI Aceh-Sumut melibatkan 13 ribu atlet dan 6 ribuan ofisial. Tentu angka tersebut jauh melebihi saat pelaksanaan PON XX papua yang hanya diikuti 7.039 atlet dan 3.576 ofisial.
Jika Papua terlalu jauh (dari segi lokasi), PON XIX Jabar juga bisa menjadi patokan. Saat itu diikuti 9.533 atlet dan 2.492 ofisial yang berlaga.
Dengan keuntungan banyaknya atlet dan ofisial yang ikut di PON XXI Aceh-Sumut, maka perputaran ekonomi sektor UMKM diprediksi bakal melebihi dua penyelenggaraan edisi sebelumnya.
Sri Karyani misalnya. Pedagang pakaian olahraga yang mejeng di halaman Gedung Serbaguna Universitas Negeri Medan (Unimed) sudah kecipratan berkah.
Meski penyelenggaraan baru akan dibuka pada Senin, namun ia sudah mengantongi pundi-pundi rupiah. Pedagang yang biasa menjajakan baju renang, pakaian futsal, hingga busana kasual bernuansa olahraga ini setiap harinya meraup untung hingga Rp5 juta.
“Biasanya mendapat Rp2 juta per hari. Tapi saat event besar seperti ini omset bisa jauh lebih tinggi,” kata dia.
Membumikan Transaksi Digital
Dari 1,1 juta pelaku usaha yang terdata Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Sumatera Utara, tercatat baru 40 persennya saja yang telah tersambung dengan pembayaran digital.
Berbeda jika dibandingkan dengan kota-kota besar lainnya, pertumbuhan penggunaan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di Sumut masih tergolong belum maksimal.
Sementara dari data Bank Indonesia Sumut per Februari 2024, sektor usaha mikro tercatat sebagai merchant yang mendominasi penggunaan QRIS di Sumut dengan pangsa 58,56 persen atau sekitar 709.125 pelaku usaha mikro.
Merchant pengguna QRIS di Sumut per Februari 2024 sebanyak 1.210.922 merchant atau tumbuh 26,07 persen (yoy) dibanding Februari 2023 yang tercatat 960.505 merchant.
Kepala Diskop UKM Sumut Naslindo mengatakan UMKM yang terlibat dalam gelaran PON akan menggunakan pembayaran digital QRIS.
Ia berharap penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut turut menyumbang pengguna dan transaksi QRIS di kalangan UMKM, khususnya di wilayah Sumut.
Apalagi pada akhir 2024, pelaku UMKM yang sudah menggunakan QRIS ditargetkan sudah mencapai 60-70 persen dan 80 persen pada 2025.
Kementerian Koperasi dan UKM menyebut penggunaan QRIS sebagai alat transaksi menjadi salah satu upaya bagi pelaku UMKM naik kelas. tentu penggunaan QRIS membuat pembayaran semakin mudah.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menyebut sistem ini sangat penting bagi pengembangan digitalisasi UMKM.
Melalui penggunaan QRIS, secara otomatis semua transaksi akan tercatat di rekening bank, sehingga akan membantu UKM yang bersangkutan dalam pencatatan data transaksi harian, mingguan, dan bulanan (cash flow).
Dengan tercatatnya cash flow, akan memudahkan Bank untuk melihat tingkat kesehatan usaha nasabahnya itu. Sehingga Bank lebih mudah untuk mengupayakan pengembangan usaha nasabah.
Citra positif
Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XXI Aceh-Sumut mengajak semua pihak untuk aktif menyebarkan citra positif penyelenggaraan multi even olahraga nasional tersebut.
Penyelenggaraan even itu bukan hanya untuk mengembangkan olahraga nasional, tetapi juga berdampak secara ekonomi bagi daerah yang menjadi tuan rumah.
Momentum pelaksanaan harus dimanfaatkan sebaik mungkin bagi pemerintah daerah, pelaku usaha atau UMKM, dan seluruh masyarakat, sehingga ke depan citranya akan semakin positif, guna menyambut pendatang.
Di sisi lain, potensi daerah dari Sumatera Utara sangat beragam, seperti pariwisata yang ada di kawasan Danau Toba, khususnya Pulau Samosir.
Oleh sebab itu, penyelenggaraan tahun harus mampu menciptakan kesan positif yang mendalam bagi atlet, ofisial, dan wisatawan yang datang, sehingga membantu menumbuhkan perekonomian dari sisi UMKM dan pariwisata ke depan.
Momentum emas promosikan UMKM dan membumikan pembayaran digital di PON XXI
Oleh Asep Firmansyah Sabtu, 7 September 2024 17:27 WIB