Lima mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) yang tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K), Azka Faris, Iis Yuningsih, Reksa Pamungkas, Rifa Syarifah dan Pipit Damayanti menciptakan suatu peluang usaha dan inovasi dalam pengolahan hasil tempe.
Mereka berlima dengan kompak menciptakan suatu gagasan atau inovasi yaitu Choco-Soy Becak : Kombinasi Olahan Tempe dan Coklat Tempe Homemade dengan Variasi Rasa Internasional.
Biasanya itu coklat berisikan kacang kacangan seperti hazelnut, mede dan almond. Coklat merupakan cemilan yang digemari masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, kami mengajukan sebuah inovasi pengganti isi coklat berupa tempe dengan kerenyahan dan gizinya tidak kalah dengan kacang-kacangan.
"Harganya pun terjangkau dan mengandung gizi yang baik," tutur Ketua PKM-K, Azka.
Tempe menyediakan cukup mineral, vitamin B12 dan zat besi yang sangat baik dalam pembentukan sel darah merah, menurunkan kadar kolesterol dan mampu mencegah penyakit anemia dan osteoprorsis (pengeroposan tulang).
Senyawa protein, serat niasin, kalsium dan isoflavon yang terdapat dalam tempe dapat mengurangi kapasitas kolesterol jahat, mencegah kanker payudara, penuaan dan menghentikan pembentukan radikal bebas.
Choco-Soy Becak merupakan produk olahan coklat dan tempe yang dibuat dengan berbagai variasi rasa internasional. Produk ini berupa permen coklat dan bentuk-bentuk coklat lainnya.
Hal yang paling membedakan produk coklat ini dengan coklat yang banyak dijual di pasaran adalah komposisinya, yaitu terdiri dari tempe kering dan coklat blok yang dibuat homemade (buatan rumahan).
Cara pembuatannya pun cukup sederhana yaitu campuran coklat dan tempe dibentuk sesuai keinginan. Kemudian dibekukan dalam lemari pendingin. Setelah itu, dilakukan pengemasan sesuai keinginan. Azka menuturkan, Harga untuk satu toples (20 buah) berat sekitar 100 gram dengan harga Rp20 ribu untuk reseller Rp18 ribu.
Lebih lanjut Azka mengatakan, rencananya mereka akan memperbaiki kualitas produk dari segi bahan baku hingga produk jadi, serta memperkenalkan Choco-Soy di seluruh Indonesia hingga Go Internasional.
"Yang paling penting Choco-Soy dapat diterima masyarakat Indonesia dan menjadi cemilan khas yang digemari masyarakat, sehingga kami memiliki konsumen tetap dan dapat berlangganan," ujar Azka penuh harapan dan semangat.