Bogor (Antara Megapolitan) - Sejumlah pedagang daging sapi segar Pasar Ciluar Kabupaten Bogor, Jawa Barat mengeluhkan lemahnya permintaan masyarakat terhadap daging sapi pada satu minggu bulan Ramadhan 1438 H/ 2017 Masehi.
"Dari satu setengah kuintal paling habis satu kuintal," kata salah satu pedagang daging sapi segar Pasar Ciluar Bogor Abi Syukron (35) di Bogor, Kamis.
Ia menyebutkan dari satu kuintal (100 Kilogram) daging sapi segar yang dijual dengan harga Rp120.000 per Kilogram (Kg) dirinya hanya mendapat omset sekitar Rp10 juta per hari.
Hal tersebut karena daging yang terjual dengan harga mencapai Rp120.000 per Kg adalah bagian paha sapi yang terkenal memiliki serat yang bagus.
Sedangkan bagian daging lainnya Rp110.000, bagian iga berkisar Rp80.000 dan jeroan Rp30.000.
Dari variasi bagian daging dan harganya, kata dia seharusnya sejak pukul 24.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB waktu buka kios stok yang disediakan sebanyak 1,5 Kuintal (150 Kg) dapat menghasilkan minimal omset 15 juta per hari.
Sementara itu, pedagang daging sapi segar lainnya Nani (36) mengatakan dari stok daging perhari sebanyak satu kuintal (100 Kg) miliknya hingga pukul 12.00 WIB masih tersisa sejumlah daging yang belum dihitung ulang beratnya.
"Kalau stok banyak, tapi yang belinya kurang," kata dia.
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bogor Jona Sijabat mengatakan stok daging di wilayahnya cukup tinggal mekanisme harga pasar yang menentukan.
Menurutnya, tinggi rendahnya harga biasa terjadi karena permintaan barang yang naik atau berkurang berbanding stok barang.
Untuk daging, kata dia dengan adanya bantuan daging beku impor diharapkan harga sapi segar tidak terlalu melonjak tinggi hingga lebaran.
"Dari tahun sebelumnya tidak terlalu signifikan untuk daging sapi segar, awal Ramadhan masih seratus sepuluh ribu paling naik seratus dua puluh ribu," kata dia.
Satu Minggu Ramadhan Permintaan Daging Di Bogor Turun
Kamis, 1 Juni 2017 15:14 WIB
Dari satu setengah kuintal paling habis satu kuintal.