Kota Bogor (ANTARA) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, Jawa Barat, menyebutkan angkutan kota (angkot) listrik yang sedang diuji coba di rute Cidangiang-Suryakencana, mengalami kendala tidak bisa mengikuti rekayasa lalu lintas karena jalur dan titik yang harus dilalui sudah diatur sistem.
Kepala Dishub Kota Bogor Marse Hendra Saputra di Kota Bogor, Senin, menjelaskan hal itu terjadi saat musim libur Idul Fitri 1445 Hijriah.
Di mana saat itu kondisi lalu lintas padat, sehingga dilakukan rekayasa lalu lintas termasuk di kawasan Suryakencana yang dilalui angkot listrik.
“Suryakencana yang menjadi jalur dan rutenya angkot listrik sempat dibuka tutup. Sementara kalau by sistem, angkot listrik kan tidak bisa langsung pindah, keluar dari jalurnya sementara,” jelas Marse.
Baca juga: Pemkot Bogor dalam progres lengkapi sistem pembayaran angkot listrik
Baca juga: Angkot listrik Bogor telah angkut 500 penumpang dalam sepekan
Ia menyampaikan, kondisi itu menjadi bahan evaluasi Dishub, meskipun rekayasa lalu lintas hanya terjadi secara situasional.
“Sama kayak Biskita Transpakuan, titik dan jalurnya sudah sesuai. Pada saat pengalihan arus, pembatasan arus, by sistem harus menyesuaikan,” ujarnya.
Kendati demikian, lanjut Marse, angkot listrik tidak ada laporan ngetem sembarangan. Karena sudah memiliki titik pemberhentian yang paten di 30 titik.
“Cuma memang karena jalurnya sekitar SSA (sistem satu arah) dan Suryakencana, pada saat liburan kemarin, itu adalah jalur yang sangat padat sehingga rekayasa lalu lintas hanya terjadi di situ saja,” ucapnya.
Baca juga: PLN dukung hadirnya pelayanan angkot listrik Kota Bogor
Pada Kamis (4/4/2024), Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melaksanakan kick off uji coba lima unit angkot listrik jurusan Cidangiang-Suryakencana, yang akan mengaspal tiga bulan ke depan.
Ada 30 titik pemberhentian angkot listrik di rute sepanjang 13 kilometer. Sistem pembayaran angkot listrik ini non tunai menggunakan kartu berbayar elektronik.