Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan bahwa saat ini stok beras mencapai 1.180.000 atau 1,18 juta ton yang dipastikan aman untuk memenuhi kebutuhan beras nasional hingga April 2024.
“Stok (beras) kami 1.180.000 ton, jadi cukup. Jadi kalau tadi misalnya permintaan beras SPHP (stabilisasi pasokan dan harga pangan) mau di-double itu cukup. Tambah untuk bantuan pangan sampai dengan Maret dan April, itu cukup,” kata Bayu saat diskusi bersama awak media terkait Data dan Fakta Kondisi Perberasan Indonesia Terkini di Jakarta, Selasa.
Menurutnya, dengan jumlah stok cadangan beras pemerintah (CBP) di Gudang Bulog tersebut, maka dapat memenuhi kebutuhan masyarakat secara nasional selama Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H.
Bayu menjelaskan bahwa stok beras Bulog disalurkan dalam bentuk bantuan pangan Rp0, beras Program Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) hingga menjadi beras komersial.
Baca juga: Presiden Jokowi perintahkan distribusi stok beras ke pasar
Bayu menyebut bahwa hingga 12 Februari 2024 pihaknya telah menyalurkan sebanyak 226 ribu ton beras SPHP secara nasional.
“Jadi sampai 12 Februari kita sudah kucurkan 226 ribu ton beras SPHP dan selama bulan Februari ini kita sudah mengucurkan lebih dari 60.000 ton secara nasional,” ucap Bayu.
Bayu juga menuturkan bahwa pihaknya mendapat izin dari pemerintah untuk melakukan impor beras sebanyak 2,5 juta ton sepanjang 2024.
Data ini menurun bila dibandingkan izin impor pada tahun 2023 sebanyak 3,5 juta ton dengan realisasi 3 juta ton.
“Tahun 2023 izin yang keluar 3,5 juta ton, yang bisa direalisasikan 3 juta ton. 500 ribu ton dialihkan ke 2024, plus tahun ini izin yang keluar 2 juta ton. Jadi, total tahun ini adalah 500 ribu ton pengalihan dari tahun lalu plus 2 juta ton izin baru yang sekarang," terang Bayu.
Baca juga: Bulog kantongi kontrak impor 1 juta ton beras tambahan perkuat cadangan hingga 2024
Dari jumlah tersebut, tambah Bayu, jumlah beras yang sudah sebanyak 1 juta ton dengan rincian 500 ribu ton pengalihan dari 2023 dan 500 ribu ton dari alokasi tahun 2024.
“Alasan 2 juta ton tahun ini diberikan alokasi impornya adalah untuk bantuan pangan dan SPHP. Jadi, tidak ada alasan bantuan pangan atau penyaluran beras SPHP menjadi sulit,” tambah Bayu.
Dia menegaskan bahwa beras impor disalurkan ke seluruh Indonesia yang diperuntukkan untuk bantuan pangan dan SPHP guna menjaga stabilitas harga beras di pasaran sehingga bisa dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Baca juga: NFA bersama Bulog siapkan bantuan pangan beras tambahan untuk akhir 2023 dan awal 2024
Meski begitu, dia berharap agar nantinya ketika masa panen tiba, bisa menghasilkan stok pangan nasional lebih banyak guna memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.
“Ini kan semuanya lagi mindsetnya itu adalah tunggu panen, dengan kita berdoa semoga panen bagus,” kata Bayu