Purwakarta (Antara Megapolitan) - Pengunjung pertunjukkan Taman Air Mancur "berjoget" Sribaduga Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, yang dibarengi dengan peresmian tahap ketiga taman air mancur tersebut membludak pada Sabtu (18/2) malam.
Meski pertunjukkan air mancur berjoget itu dibagi tiga sesi, tetapi puluhan ribu pengunjung berebut untuk masuk ke areal taman air mancur pada pertunjukkan sesi pertama.
Sejumlah pengunjung bahkan ada yang nekad memanjat pagar yang cukup tinggi hanya untuk masuk menyaksikan pertunjukkan air mancur berjoget sesi pertama.
Penjaga atau panitia pertunjukkan taman air mancur tersebut juga sempat kewalahan mengatasi membludaknya pengunjung taman air mancur.
Kericuhan beberapa kali terjadi hingga mengakibatkan "adu mulut" antara pengunjung dengan pihak panitia. Kondisi itu terjadi sejak dimulai hingga berakhirnya pertunjukkan air mancur berjoget sesi pertama.
Pihak panitia dari Pemkab Purwakarta mencatat, sekitar 50 ribu masyarakat Purwakarta dan luar daerah menyaksikan pertunjukkan air mancur berjoget pada peresmian Taman Air Mancur Sribaduga tahap ketiga itu.
Sementara itu, kegiatan peresmian tahap ketiga Taman Air Mancur Sribaduga Purwakarta dipandu oleh aktris Luna Maya.
Selain menyaksikan pertunjukkan air mancur berjoget yang dipadukan dengan iring-iringan musik, kegiatan itu juga dimeriahkan dengan pertunjukkan musik yang dibawakan Charly Van Houten, dan tari-tarian tradisional.
Menteri Pariwisata Arief Yahya yang meresmikan Taman Air Mancur Sribaduga, mengatakan, tradisi dan kebudayaan selain harus dilestarikan dalam perilaku kehidupan, juga memiliki nilai komersial kepariwisataan.
"Nilai dan kebudayaan perlu dikembangkan dalam sektor pariwisata, karena kedua hal itu memiliki nilai komersial kepariwisataan," katanya.
Ia menyatakan, kedua hal tersebut harus berjalan beriringan. Sebab budaya juga harus melahirkan sistem ekonomi untuk menghidupi masyarakatnya.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi mengatakan, warna-warni yang tersaji dalam setiap pertunjukkan Air Mancur Taman Sri Baduga ini merupakan lambang kebhinnekaan.
Konsep kebhinnekaan dinilai harus teraplikasi dalam kehidupan, sebagai bentuk pemeliharaan terhadap ragam kultur dan tradisi yang kini mampu diadopsi sebagai salah satu potensi pariwisata.
Pengunjung Air Mancur "Berjoget" Purwakarta Membludak
Minggu, 19 Februari 2017 13:33 WIB
Nilai dan kebudayaan perlu dikembangkan dalam sektor pariwisata, karena kedua hal itu memiliki nilai komersial kepariwisataan.