Bandarlampung (Antara Megapolitan) - Pemerintah Provinsi Lampung menyupport pembangunan Observatorium dengan menyiapkan 20 Hektare (Ha) di kawasan Hutan Raya Wan Abdurrahman menjadi daerah konservasi Bintang, sebagai upaya guna membuka Wawasan dan Pengetahunan di Bidang Astronomi, sekaligus mengajak semua pihak untuk peduli terhadap Observatorium dengan segala permasalahannnya, terutama masalah Polusi Cahaya.
Demikian sambutan yang disampaikan Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo yang diwakili Sekdaprov Lampung Sutono pada pemutaran Perdana Film "IQRO - Petualangan Meraih Bintang" di Theater 1, Cinema XXI Mall Boemi Kedaton Bandarlampung, Jumat (27/01/2017).
Saat Ini, lanjut Sekdaprov, Indonesia hanya memiliki satu pusat Observatorium, yakni Bosscha, yang sudah berusia 90 tahun.
Terlebih saat ini, Observatorium Bosscha sudah mulai terkena polusi cahaya akibat pembangunan dan pengembangan wilayah di sekitarnya.
"Menyikapi hal tersebut, maka Pemerintah Provinsi Lampung bersama Institut Teknologi Sumatera dan Institut Teknologi Bandung akan membangun Observatorium Astronomi ITERA Lampung (OAIL) di Wilayah Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman, Gunung Betung," ujar Sutono.
Pengamatan bintang dan benda-benda antariksa kedua
Lebih lanjut, mantan Kadis Kehutanan Provinsi Lampung itu juga menjelaskan bahwa di kawasan yang memiliki luas 20 Hektare ini akan menjadi pusat pengamatan bintang dan benda-benda antariksa kedua di Indonesia.
"Sudah saatnya ada Observatorium baru di Indonesia. Kita patut berbangga karena Lampung akan menjadi lokasi pembangunannya. Selain bermanfaat bagi dunia pendidikan dan penelitian, juga pengetahuan bagi masyarakat tentang astronomi," kata Sekdaprov.
Pembangunan kawasan OAIL ini juga dapat dipastikan turut mendongkrak perekonomian Lampung dan masyarakat sekitar. Pasalnya, akan ada banyak kunjungan wisatawan baik lokal, nasional, maupun Internasional ke OAIL sebagai salah satu objek wisata edukasi di Provinsi Lampung.
"Dengan banyaknya kunjungan wisata, masyarakat akan mengambil peran untuk menyediakan cinderamata, oleh-oleh, maupun tempat makan dan tempat beristirahat yang pada akhinya dapat mendongkrak tingkat ekonomi masyarakat," ungkap Sutono.
Dilain Pihak, Rektor ITERA Ofyar Z. Tamin menyampaikan bahwa kekuatan OAIL ini terbentuk dari proses pengamatan pada saat Gerhana Matahari Total, antusias masyarakat Lampung sangat tinggi.
"Seluruh Masyarakat Sumatera terutama baik dari kalangan pelajar SD, SMP ataupun SMA memiliki minat yang sangat tinggi pada dunia Astronomi dan dengan dukungan dari ITB," ujarnya.
Profesor ITB Mujiraharto pun menyampaikan harapannya kepada Pembangunan Observatorium yang berada di Provinsi Lampung ini. "Kita perlu lebih banyak lagi Observatorium Langit untuk Indonesia karena dua pertiga langit menghadap ke Indonesia," katanya pula.
Karena itu, pembangunan Observatorium di Wilayah Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman, Gunung Betung ini bukan bermanfaat untuk Lampung saja tetapi juga untuk Sumatera, Indonesia bahkan Dunia.
Menurut Karo Humas dan Protokol Pemprov Lampung Bayana, Film "Iqro-Petualangan Meraih Bintang" ini juga disaksikan oleh Bupati, wali kota, Rektor, Kepala Sekolah serta pelajar SD, SMP, SMA, dan Mahasiswa. (RLs/Ant/BPJ/MTh).
Lampung Akan Punya Observatorium Kedua Untuk Indonesia
Minggu, 29 Januari 2017 10:41 WIB
Saat Ini Indonesia hanya memiliki satu pusat Observatorium, yakni Bosscha, yang sudah berusia 90 tahun.