Beijing (Antara Megapolitan) - Seorang pejabat pemerintah di China Utara dipecat setelah menyebut Mao Zedong "setan". Pejabat itu juga menyatakan peringatan ulang tahun tokoh penting tersebut adalah "pemujaan terbesar dunia" di media gaul, demikian dilaporkan Reuters.
Mao, yang wafat pada 9 September 1976, dianggap Partai Komunis sebagai pendiri China modern. Wajahnya digunakan dalam mata uang China, Yuan.
Mao dihormati kalangan kiri, yang meyakini China menjadi terlalu kapitalis dan rakyatnya kian senjang setelah menjalani reformasi ekonomi selama tiga dasawarsa.
Perlakuan terhadap Mao beserta peninggalannya menunjukkan perbedaan kaum konservatif dengan progresif.
Biro Kebudayaan, Radio, Film, TV, Pers dan Penerbitan mengatakan, Senin wakil direktur badan itu, Zuo Chunhe dipecat dari jabatannya karena "membuat pernyataan keliru" di media sosial Weibo.
Ia dinilai terlibat pelanggaran berat politik.
Zuo juga dituntut untuk menunjukkan "rasa bersalah" terhadap sikapnya itu, tambahnya.
Meski tulisannya telah terhapus, pernyataan Zuo di media sosial itu telah tersebar.
Namun, Zuo belum dapat dihubungi untuk dimintai keterangan.
Global Times, koran yang diterbitkan media partai People's Daily mengatakan, akun Weibo Zuo telah dihapus.
Pada awal bulan ini, seorang dosen di China juga dipecat dari jabatannya setelah mengritik Mao pada peringatan 123 tahun kelahirannya di Internet Desember lalu.