Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat melakukan pemugaran makam ulama pejuang kharismatik KH Raden Ma'mun Nawawi di kompleks Pondok Pesantren Al Baqiyatus Sholihat Kampung Cibogo, Desa Sindangmulya, Kecamatan Cibarusah.
Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Senin, mengatakan pemugaran itu sebagai upaya mengusulkan KH Raden Ma'mun Nawawi sebagai pahlawan nasional dengan melengkapi sarana prasarana pemakaman tersebut.
Selain itu, kata dia, penghormatan atas dedikasi KH Raden Ma'mun Nawawi dalam penyebaran agama Islam dan perjuangan untuk bangsa semasa hidup.
"Program revitalisasi ini mudah-mudahan selesai di akhir Tahun 2023. Penataan makam termasuk pembangunan aula dan ruang kelas untuk menambah kapasitas pesantren, sehingga keperluan untuk pengusulan calon pahlawan nasional terdukung, pesantren juga semakin memadai," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi resmikan situs budaya Kramat Batok sebagai tempat wisata religi
Dia mengharapkan pemugaran ini menambah kenyamanan, khususnya pengunjung yang berziarah, sehingga upaya menjadikan makam KH Raden Ma'mun Nawawi sebagai destinasi wisata religi bagi warga sekitar hingga luar daerah, berjalan optimal.
"Sekarang banyak generasi muda ingin tahu siapa KH Raden Ma'mun Nawawi, kemudian masyarakat yang sudah mengenal perjuangan beliau, 'karomah' beliau datang juga untuk berziarah. Makanya fasilitas kita tambah juga mungkin ke depan bisa menjadi destinasi wisata religi sebagaimana yang bisa kita saksikan di makam-makam wali serta aulia di seluruh Tanah Air," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi gotong royong bangun enam tempat ibadah di satu kompleks
Kepala Dinas Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bekasi Iman Nugraha mengatakan revitalisasi makam KH Raden Ma'mun Nawawi dengan melengkapi tambahan bangunan dua lantai, terdiri atas aula serta delapan ruang kelas, dengan waktu pengerjaan 90 hari.
"Ini luas totalnya kurang lebih 380 meter persegi yang kita revitalisasi atau kita bangun, semoga nanti di Bulan Desember sudah bisa berfungsi dan bisa dimanfaatkan oleh pondok pesantren. Sesuai yang Pak Bupati sampaikan, hal ini juga sebagai wujud penghormatan kepada Kai Ma'mun Nawawi yang mudah-mudahan segera menjadi pahlawan nasional," ucapnya.
Setelah selesai dibangun, katanya, ruang kelas di lantai atas dapat untuk kegiatan belajar mengajar para santri, sedangkan aula di lantai bawah untuk acara tertentu atau pertemuan.
Baca juga: Kabupaten Bekasi punya perda terkait desa wisata kembangkan ekonomi
Pihaknya tengah berkomunikasi dengan pengurus pondok pesantren agar dapat membongkar aula lama untuk dijadikan tempat parkir kendaraan guna mempermudah akses pengunjung atau peziarah.
"Kita masih menunggu, ada informasi aula yang lama akan dibongkar untuk parkir, apakah nanti menggunakan APBD atau dari pondok, belum ada pembicaraan lebih lanjut. Jadi rencananya nanti akan berpindah ke aula yang kita bangun," ucapnya.
Pihaknya juga berencana mendata lokasi tersebut menjadi salah satu cagar budaya di Kabupaten Bekasi, sebagai bagian dari upaya menjadikan makam KH Raden Ma'mun Nawawi destinasi wisata religi.
"Masjid ini juga rencananya akan didata sebagai cagar budaya. Salah satunya untuk wisata religi. Jadi untuk wilayah utara ada KH Noer Ali, wilayah selatan ada KH Ma'mun Nawawi. Mudah-mudahan setelah kompleks ini direvitalisasi bisa untuk menampung sampai 200 orang pengunjung," kata dia.