Kota Bogor (ANTARA) - Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) University Arif Satria memberi masukan untuk para calon presiden (capres) untuk Pemilu 2024 untuk meyakini bahwa inovasi yang menghasilkan teknologi menuju kemajuan negara dalam ekonomi global perlu dibarengi dengan penciptaan ekosistem yang baik.
"Saya kira, Indonesia harus yakin, bahwa inovasi-inovasi harus dikembangkan dalam ekosistem yang baik," kata Arif Satria saat diwawancarai usai sidang terbuka Dies Natalies ke-60 IPB di Auditorium FEM kampus IPB Dramaga, Bogor, Rabu.
Menurut Arif, penting untuk meyakini bahwa Indonesia itu sangat kaya hasil-hasil riset, yang penting untuk dijadikan inovasi sebagai modal teknologi.
Arif yang sedang mendampingi Presiden National University of Singapore (NUS) Profesor Tan Eng Chye mengutip poin paparannya untuk menggambarkan kebutuhan yang diperlukan dalam kemajuan negara.
Seperti kata Profesor Tan, kata Arif, menyampaikan tiga hal, satu teknologi, kedua talenta dan yang ketiga ekosistem. Tiga hal ini yang harus dikembangkan oleh perguruan tinggi dan semua negara.
IPB melalui Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) disampaikan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) IPB Ernan Rustiadi berencana mengundang tiga bakal calon presiden (bacapres) yang saat ini sedang hangat dibicarakan masyarakat untuk memberikan masukan.
Bekal IPB, kata Ernan, untuk para capres ingin disampaikan mengenai inovasi-inovasi ekonomi maupun sosial untuk mengatasi masalah kemiskinan, pangan, ketahanan keluarga dan lainnya. Namun rencana undangan itu masih dalam proses agar ketiga capres dapat hadir.
Menurut Arif, negara membutuhkan sistem mangemen talenta , sistem manajemen teknologi dan ekosistem yang kuat untuk bisa menjadi iklim yang kondusif bagi tumbuhnya inovasi, karena ada kolerasi antara indeks inovasi dengan produk domestik bruto atau gross domestic product (GDP).
Semakin tinggi indeks inovasi, kata Arif, maka semakin tinggi GDP, sehingga kalau ingin GDP Indonesia naik, maka mau tidak mau riset dan inovasi harus banyak, karena inovasi tanpa riset tidak mungkin.
"Riset, inovasi dan teknologi. Pada saat yang sama siapa pelakunya? talent development, teknologi kemudian ekosistem yang memayungi semuanya. Ya ini akan disampaikan langsung ke para capres," kata Arif Satria.