Denpasar (ANTARA) - Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat mewaspadai potensi gelombang di perairan selatan Bali hingga enam meter di perairan Selatan Bali, 3-6 Oktober 2023.
“Nelayan dan pelaku wisata bahari waspadai potensi gelombang tinggi,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho di Denpasar, Bali, Selasa.
Ketinggian gelombang itu salah satunya dipengaruhi arah angin yang bergerak dari benua Australia yakni timur-tenggara dengan kecepatan diperkirakan 15-20 knot atau 27-37 kilometer per jam.
Selain di perairan selatan Bali, beberapa perairan di Pulau Dewata juga diperkirakan memiliki ketinggian gelombang laut tinggi yakni hingga empat meter.
Perairan yang diperkirakan memiliki ketinggian gelombang laut hingga empat meter itu yakni Selat Badung, Selat Bali bagian selatan, dan Selat Lombok bagian selatan.
Baca juga: Masyarakat diimbau waspadai gelombang tinggi di perairan Indonesia pada 21-22 September
Sedangkan di Laut Bali diperkirakan memiliki ketinggian gelombang laut hingga 2,5 meter atau kategori sedang dengan kecepatan angin mencapai hingga 20 knot atau 37 kilometer per jam yang bertiup dari timur-selatan.
Kemudian Selat Bali bagian utara diperkirakan mencapai hingga 2,5 meter dengan kecepatan 27 kilometer per jam yang bertiup dari timur-selatan.
Perairan tersebut memiliki posisi strategis bagi kepentingan masyarakat di antaranya Selat Badung merupakan jalur nelayan melaut, kawasan wisata bahari, serta jalur penyeberangan dari daratan Bali menuju Pulau Nusa Penida, Kabupaten Klungkung.
Tak hanya itu, Selat Badung juga dilalui kapal pelayaran dari Pelabuhan Benoa Denpasar menuju sejumlah destinasi di Indonesia Timur.
Baca juga: Gelombang tinggi hingga 4 meter masih berpotensi di laut selatan Jabar-DIY
Sementara itu, Selat Bali adalah jalur penyeberangan yang menghubungkan pulau Bali melalui Pelabuhan Gilimanuk di Kabupaten Jembrana dengan Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Sedangkan Selat Lombok adalah jalur penyeberangan yang menghubungkan Pulau Bali melalui Pelabuhan Padangbai di Kabupaten Karangasem menuju Pelabuhan Lembar di Lombok, NTB.
Selat Lombok juga menjadi jalur yang dilalui kapal pelayaran dari Bali menuju Indonesia Timur.
BBMKG Denpasar menyampaikan bahwa kondisi angin dan gelombang laut berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Baca juga: Gelombang tinggi diprakirakan capai enam meter terjadi di laut selatan Jabar-DIY
Pengguna perahu nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
Kemudian, operator kapal tongkang dianjurkan waspada saat angin berkecepatan lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter, serta operator kapal feri diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.