Jakarta (ANTARA) - Indonesia menggelar perundingan putaran kedua perjanjian perdagangan perdagangan bebas dengan Uni Ekonomi Eurasia (I-EAEU FTA) yang dilakukan secara hibrida di Moskow pada 24-26 Juli.
Berdasarkan keterangan KBRI Moskow, Senin, perundingan yang terdiri dari 11 isu runding tersebut ditargetkan selesai pada 2024, sesuai dengan target yang telah ditetapkan oleh Menteri Perdagangan RI dan Menteri Perdagangan Komisi Ekonomi Eurasia (EEC) pada Desember 2022 lalu.
“Perundingan putaran kedua ini telah mencapai perkembangan-perkembangan yang progresif dan positif yang dapat mendukung pencapaian target penyelesaian perundingan pada 2024," ujar ketua negosiator RI, Johni Martha, yang juga Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan RI.
Johni juga menekankan bahwa percepatan penyelesaian perundingan I-EAEU FTA ini diperlukan untuk meningkatkan ekspor Indonesia ke pasar non-tradisional dan membuka akses pasar melalui perjanjian dagang.
Baca juga: Indonesia-Kanada bahas 19 isu perdagangan
Pihak EEC, yang diwakili oleh Kepala Departemen untuk isu-isu khusus Regulasi Perdagangan Departemen Kebijakan Perdagangan EEC Anton Tsetsinovskiy sebagai ketua negosiator, menyambut baik kehadiran delegasi Indonesia dan berharap perundingan dapat segera diselesaikan.
“Indonesia merupakan negara mitra dagang strategis Uni Ekonomi Eurasia, di mana perdagangan kedua pihak terus mencatat pertumbuhan yang signifikan. Untuk itu, dengan adanya perjanjian perdagangan bebas ini, diharapkan angka tersebut bisa mencapai potensi optimal," ucap Tsetsinovskiy.
Sebelumnya, perundingan putaran pertama I-EAEU telah digelar di Jakarta pada 3-5 April 2023, yang berfokus pada pertukaran pandangan terkait kebijakan nasional dan pendalaman posisi masing-masing negara atas isu runding secara umum.
Baca juga: Mendag Zulkifli Hasan ajak pelajar jadi duta produk Indonesia
EAEU merupakan blok ekonomi yang terdiri atas lima negara, yaitu Rusia, Kyrgyztan, Kazakhstan, Armenia dan Belarus.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2022 total perdagangan Indonesia-EAEU mencapai 4,35 miliar dolar AS (Rp65,62 triliun) atau tumbuh 30,66 persen (year-over-year). Adapun nilai ekspor Indonesia tercatat 1,5 miliar dolar AS (Rp22,62 triliun), sedangkan impor 2,85 miliar dolar AS (Rp43 triliun).
Komoditas ekspor andalan Indonesia ke EAEU pada 2022 adalah minyak sawit, kopra, perangkat televisi, bagian mesin, karet alam, dan kopi.
Baca juga: Indonesia siap selesaikan perjanjian kemitraan Indonesia-Uni Eropa pada 2024
Sementara untuk komoditas impor utama Indonesia dari EAEU, antara lain, pupuk, produk setengah jadi besi baja bukan paduan, batu bara, dan paduan logam ferro.
Indonesia selanjutnya menjadi tuan rumah pada perundingan putaran ketiga I-EAEU pada akhir November 2023 dan akan melanjutkan pembahasan isu-isu yang masih tertunda pada putaran kedua ini.