Banjir dan tanah longsor yang melanda enam kabupaten dan kota di Sumatera Barat pada Kamis hingga Jumat (14/7), mengakibatkan empat orang dilaporkan meninggal dan satu orang belum ditemukan.
Kemudian korban meninggal dunia juga dilaporkan dari Kota Pariaman. Korban berinisial NZ (23) hanyut terbawa arus sungai dan ditemukan sudah tidak bernyawa.
Baca juga: 2.413 jiwa warga Mudiak Simpang Sumbar terancam terisolasi, ini penyebabnya
Baca juga: Banjir dan longsor melanda tiga daerah di Sumbar akibat hujan lebat
Korban meninggal lainnya dilaporkan dari Kabupaten Agam. Korban RSM akibat tertimbun longsor. Sementara satu korban lagi Rn (50) belum ditemukan.
Selain korban meninggal, banjir dan longsor juga merusak puluhan rumah dan menimbun sejumlah titik jalan di beberapa daerah di Sumbar.
Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi di Padang, memerintahkan BPBD Sumbar untuk segera berkoordinasi dengan semua pihak untuk mengantisipasi dampak bencana yang terjadi di daerah itu.
"Yang paling penting saat ini adalah kebutuhan pokok korban harus terpenuhi," tegasnya.
Baca juga: Empat kecamatan di Agam dilanda bencana dampak hujan
Gubernur sebelumnya juga meninjau daerah bencana di kawasan Pesisir Selatan dan Kota Padang dan ikut membagikan bantuan darurat bagi masyarakat terdampak.
Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Rudy Rinaldy mengatakan saat ini pihaknya terus bersiaga dan berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait perkembangan situasi di lapangan.
"Kita terus berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga Cipta Karya dan Tata Ruang Sumbar, BPBD, Tagana Sumbar, Tim SAR, BMKG, PMI dan TNI/POLRI," katanya.