Jakarta, 16/8 (ANTARA) - Serikat Pekerja Antara dan PT Cyberindo Persada Nusantara menandatangani nota kesepahaman untuk mengusung Rumah Informasi Daerah, sebuah rumah dengan dukungan fiber optik 100 Mb per detik yang bisa menjadi pusat pengembangan teknologi informasi setiap daerah di Indonesia.
Penandatanganan dilakukan oleh Ketua SPA Rahmad Nasution dan Direktur PT Cyberindo Ir Dedi Yudianto, MBA di Wisma Antara Jakarta, Rabu (15/8).
"Rumah Informasi ini menjadi bagian dari Taman Maya Indonesia yang dipusatkan di Bogor, dan setiap daerah bisa menyewa rumah informasi sebagai pusat pengembangan IT untuk pendidikan, penawaran investasi dan pelayanan perizinan jarak jauh," kata Dedi.
Ia menjelaskan, setiap daerah bisa menjadikan rumah informasi sebagai ruang pamer kemajuan IT di daerahnya termasuk berbagai pengembangan perangkat lunak yang dilakukan untuk mempermudah proses pelayanan kepada masyarakat dan pelayanan perizinan.
"Daerah yang satu bisa mempelajari perangkat lunak yang dikembangkan daerah lain, jadi bisa saling berbagi dalam satu kawasan taman maya," katanya.
SPA dorong
Sementara itu, Rahmad menjelaskan, serikat pekerja akan mendorong anggota yang tersebar di berbagai provinsi untuk bisa memperkenalkan konsep rumah informasi itu kepada pemerintah daerah setempat dan pengusaha-pengusaha bidang IT di daerah.
"Banyak instansi di setiap provinsi yang sudah mempunyai website, namun belum memikirkan 'recovery' data. Rumah informasi yang sudah dilengkapi server bisa menjadi 'back up' dari informasi digital yang dikembangkan daerah," katanya.
Menurut, Rahmad, kerja sama ini juga memberikan kesempatan kepada anggota meningkatkan kesejahteraan serta diharapkan bisa menghasilkan keuntungan yang digunakan untuk menggerakkan organisasi.
"Kami berusaha mencari terobosan agar bisa lebih mandiri dalam memenuhi kebutuhan organisasi," katanya.
Pada bagian lain Dedi menjelaskan, Taman Maya atau Cyberpark di Bogor dengan seluas 13 hektare itu merupakan kawasan berbasis fiber optik pertama di Indonesia dengan kapasitas 20 gigabite per detik sehingga setiap rumah mempunyai akses 100 Mb per detik.
"Ada beberapa perusahaan yang sudah bergabung seperti tv kabel, media online, media cetak, animasi dan ISP," katanya.
Wapemred I Perum Antara Akhmad Kusaeni menanyakan apakah harga rumah yang ditawarkan lebih mahal dibanding pengembang lain, Dedi menjelaskan, dengan tambahan akses fiber optik, maka harga yang ditawarkan jauh lebih murah, apalagi pemandangan di sebelah selatan Taman Maya menghadap Gunung Salak dengan cuaca yang sejuk.
"Dengan fasilitas akses internet kecepatan tinggi, harga yang ditawarkan ini lebih murah," katanya yang mempunyai web www.cyberparkindonesia.com.
Hadir pada acara itu Wakil Pemimpin Redaksi II Bambang Purwanto dan sejumlah pengurus Serikat Pekerja Antara.