Bogor (Antara Megapolitan) - Musibah banjir bandang yang terjadi di sejumlah daerah, seperti di Garut dan Bandung Jawa Barat baru-baru ini jangan sampai terjadi di Kota Bogor.
Harapan itu disampaikan oleh Sekda Kota Bogor Jawa Barat, Ade Sarip Hidayat ketika mewakili Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto membuka Diskusi tentang Rencana Aksi Energi dan Iklim Kota Bogor, di Bogor, Kamis.
"Suatu yang biasanya sangat nyaman untuk dilalui di kawasan Pasteur Kota Bandung bisa sampai dilanda banjir seperti itu. Tentu itu suatu yang sangat memprihatinkan, karena itu perlu kepedulian bersama untuk mencegahnya," ujarnya.
Dalam acara yang dihadiri sekitar 60 peserta, sekitar 20 di antaranya dari kalangan awak media cetak elektronik dan online lokal dan nasional itu, Sekda Kota Bogor menjelaskan seputar kebijakan Pemerintah Kota Bogor soal komitmennya dalam pembangunan lingkungan.
Menurut dia, wilayah Kota Bogor tidak terlepas dari dinamika perkembangan kawasan Jabodetabek, yang semakin hari terjadi penurunan atau degradasi lingkungan.
"Secara global telah terjadi perubahan iklim. Hal ini terasa di Kota Bogor dengan semakin tingginya curah hujan, semakin tingginya frekuensi longsor dan banjir, polusi udara dan air," katanya.
Guna menyikapi hal itu, kata Ade Sarip lebih lanjut, Kota Bogor harus menyusun strategi bagaimana agar Kota Bogor tumbuh menjadi kota yang berkelanjutan, kota yang tetap nyaman untuk dihuni dan dikunjungi.
Karena itu, dalam RPJMD Kota Bogor Tahun 2014-2019 Kota Bogor mempunyai Visi sebagai kota yang nyaman, beriman dan transparan serta dengan Misi 3 Kota yang berkelanjutan.
Ade Sarip menyebutkan pula bahwa telah banyak aksi yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor sejak sebelum dan sesudah RJPMD tersebut yang berkaitan dengan kota yang berkelanjutan.
"Hal itu seperti sektor transportasi, energi alternatif, air limbah, sampah. Namun aksi tersebut harus disusun rencana aksi yang sistematis agar tepat sasaran," ujarnya.
Bantuan Perancis
Pada bagian lain, Sekda Kota Bogor Ade Sarip Hidayat juga mengemukakan bahwa dalam rangka menyusun rencana aksi tersebut, maka Agence Francaise de Developpement (AFD) atau Lembaga Pembangunan Perancis melalui Kementerian PUPR membantu Kota Bogor dalam menyusun Rencana Aksi Energi dan Iklim pada tahun 2016 ini.
"Tujuannya untuk mencapai masa depan kota yang rendah karbon dan tahan terhadap perubahan iklim bagi warga Kota Bogor," katanya.
Kota Bogor yang memiliki luas wilayah hanya 11.850 hektare (Ha) terdiri atas enam kecamatan, dihuni oleh sebanyak sekitar 984.000 penduduk (data Disdukcapil), atau sekitar satu juta jiwa lebih (data dari BPS).
Ia juga berpesan agar masyarakat di daerahnya terus peduli untuk terus memelihara dan melestarikan serta menjaga kebesihan lingkungan di wilayahnya masing-masing.
Ade juga mengharapkan seluruh rangkaian kegiatan terkait Rencana Aksi Energi dan Iklim yang sedang berlangsung di daerahnya itu benar-benar bisa terlaksana dengan baik, dan bukan sebagai kegiatan yang seremonial saja. (Ant).
Banjir Di Bandung Jangan Terjadi Di Bogor
Kamis, 27 Oktober 2016 16:51 WIB
Secara global telah terjadi perubahan iklim. Hal ini terasa di Kota Bogor dengan semakin tingginya curah hujan,...