Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Wakil Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Aria Dwi Nugraha mendorong pemerintah daerah melalui Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) meningkatkan pendapatan asli daerah yang akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur secara masif.
Aria mengatakan sebagai daerah yang memiliki kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara dengan potensi ribuan perusahaan, Bapenda Kabupaten Bekasi sedianya mampu menggali potensi-potensi pendapatan.
"Salah satunya melalui upaya meningkatkan jumlah wajib pajak dengan menggali potensi-potensi pajak baru yang selama ini belum maksimal," katanya di Cikarang, Minggu.
Menurut dia pembangunan yang dilakukan investor di Kabupaten Bekasi semakin berkembang bahkan kini telah mencapai luas 122 ribu hektare secara keseluruhan sehingga banyak potensi untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kebetulan Bapenda ini mitra kerja kami. Sudah beberapa kali dilakukan rapat dengar pendapat. Kami harap bisa menjadi perhatian. Masak, daerah tertinggi investasi, PAD-nya tidak terlalu signifikan, target triwulan dua tahun ini saja masih di bawah 50 persen. Harus punya semangat kerja untuk meningkatkan PAD yang sangat bermanfaat untuk keberlanjutan pembangunan daerah," ucap Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Bekasi itu.
Sementara itu, Pelaksana tugas Kepala Bapenda Kabupaten Bekasi Sutia Resmulyawan mengatakan pihaknya terus berusaha menggali potensi pendapatan daerah baik dari sektor pajak lama yang belum tertarik secara maksimal maupun pajak baru yang belum terdata.
"Kami sudah rapatkan dengan seluruh jajaran, tujuannya untuk mengingatkan para wajib pajak dan para petugas pajak harus bisa menggali potensi pajak-pajak daerah yang belum terdata sebagai objek pajak," katanya.
Sutia mengaku tren tertinggi penerimaan daerah dari sektor pembayaran pajak oleh wajib pajak memang belum terjadi pada triwulan kedua ini. Sebab proses tempo atau tenggat waktunya belum berakhir, sesuai ketentuan.
Dirinya menyatakan dari target pendapatan daerah tahun ini sebesar Rp2,3 triliun, hingga saat ini baru terealisasi sebanyak Rp880 miliar. Meski begitu ia meyakini masih bisa mengejar target dimaksud, setidaknya hingga penghujung tahun ini.
"Waktu kami masih beberapa bulan lagi. PBB juga masih sampai akhir Agustus. Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan PAD. Namun kami juga harus tetap tenang, tidak boleh lengah dengan waktu yang masih lama, demi tercapai target PAD untuk pembangunan," katanya.