Ipoh, Perak (ANTARA) - Malaysia kini memiliki Kinabalu Geopark sebagai Global Geopark kedua di sana setelah Organisasi Pendidikan, Kebudayaan dan Keilmuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) mengakuinya pada Kamis (25/5).
Menteri Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Malaysia Nik Nazmi Nik Ahmad dipernyataan media yang dikeluarkan di Putrajaya, Sabtu, mengatakan penetapan tersebut dilakukan Dewan Eksekutif UNESCO di Paris pada 25 Mei lalu bersama 17 Geopark lainnya.
Ia mengatakan Geopark Kinabalu telah menjalani evaluasi oleh panel evaluasi jaringan UNESCO Global Geopark pada 18 hingga 21 Juli 2022 lalu.
Pada 2007, Langkawi di Kedah menjadi lokasi pertama yang diakui sebagai UNESCO Geopark Global (UGGp). Kini Geopark Kinabalu di Sabah yang memiliki luas 4,750 kilometer persegi (km2), yang meliputi Kota Belud, Kota Marudu dan sebagian Kabupaten Ranau sebagai UGGp kedua di Malaysia.
Geopark yang dikelola oleh Dewan Pengawas Taman Sabah bekerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya itu memiliki 46 geosite, 12 biosite, dan delapan situs budaya, yang telah menjadi Geopark Nasional pada 18 Maret 2020.