Cibinong (Antara Megapolitan) - Bupati Bogor, Jawa Barat, Nurhayanti menyatakan usulan pembentukan Lembaga Kajian Agama Remaja oleh Kementrian Agama Kabupaten Bogor perlu dirumuskan bersama dengan Pemerintah Kabupaten Bogor agar menjadi program yang matang.
"Nanti tolong kajian itu masuk ke pemerintah, jangan sampai lembaga tersebut dibentuk tapi setelah dibentuk terus tidak berjalan," katanya, saat ditemui di Cibinong, Rabu.
Menurut Nurhayanti, usulan tersebut cukup bagus menjadi solusi alternatif untuk memperketat celah kejahatan terhadap perempuan dan anak, khususnya pelecehan sex dengan membuka akses pemahaman agama secara fokus kepada anak-anak dan remaja dalam kegiatan lembaga tersebut.
Di mengatakan lembaga kajian yang berjenjang dimulai usia 11-14 tahun kajian dasar agama dan sex lalu usia 15-18 tahun kajiannya lebih mendalam yang sekaligus pendampingan wawasan pernikahan serta konsekuensinya perlu di dorong dengan persiapan yang baik.
Sebab itu, kata Nurhayanti pemkab menunggu usulan Kementrian Agama Kabupaten Bogor untuk pembahasan hingga ke mekanismenya agar program tersebut tepat sasaran.
Bupati Bogor juga mengatakan pembahasan juga perlu memperhatikan bagi remaja yang sudah terlanjur mengalami pengalaman sex entah karena korban pelecehan atau pergaulan sex bebas.
"Sertifikat yang didapat dengan mengikuti kegiatan di lembaga tersebut jangan juga hanya formalitas," ujarnya.
Oleh karena itu, kata Nurhayanti, dorongan orang tua sangat diperlukan terhadap pembentukan karakter diri anak-anaknya serta pengawasan pergaulan dan pendidikan anak.
Sosok Ibu di dalam keluarga merupakan tokoh utama dalam membimbing seluruh anaknya termasuk peranannya terhadap pengetahuan sex dan aturan sosial dan agama.
Lembaga Kajian Agama Remaja Perlu Dirumuskan Bersama
Rabu, 28 September 2016 17:06 WIB
Sertifikat yang didapat dengan mengikuti kegiatan di lembaga tersebut jangan juga hanya formalitas.