Polda Metro Jaya mengungkapkan Bripda HS yang melakukan pembunuhan terhadap pengemudi taksi daring berinisial SRT (59) sempat berkeliling Jakarta mencari target selama empat hari sebelum melakukan aksinya.
Polda Metro Jaya, Kamis, menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan oleh anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, Bripda HS terhadap SRT (59).
Bripda HS membunuh SRT di sebuah jalan di Peruahan Bukit Cengkeh, Cimanggis, Kota Depok, sekitar pukul 04.00 WIB pada 22 Januari lalu. Pelaku menusukkan pisau ke arah kepala dan leher korban. HS ditangkap beberapa jam setelah kejadian di Puri Persada, Desa Sendang Mulya, Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Ferdy Sambo divonis hukuman mati
Dalam rekonstruksi, diketahui Bripda HS pada 20 Januari mencari target pembunuhan ke arah Blok M, Jakarta Selatan, kata Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiardy M. Pelakarasabessy. Lalu pada 21 Januari, tersangka kembali berkeliling Jakarta dengan menghampiri taksi daring yang sedang berhenti di pinggir jalan di sekitar Terminal Kampung Rambutan namun mengurungkan niatnya. Pada 22 Januari, tersangka kembali berkeliling Jakarta dan turun di Halte UKI sambil mencari-cari target taksi daring namun kembali membatalkan niatnya.
Pada 23 Januari, HS kembali naik bus TransJakarta jurusan Pinang Ranti pada pukul 02.30 WIB lalu turun dari Halte Semanggi. Ia melihat ada tiga mobil yang sedang terparkir seperti menunggu penumpang, akhirnya tersangka memilih mobil warna merah, yang dikemudikan SRT dan minta diantarkan ke kawasan Depok dengan kesepakatan ongkos Rp90 ribu. Sesampai di Perumahan Bukit Cengkeh, SRT malah dibunuh oleh HS.
Baca juga: Polres Bekasi ungkap motif pembunuhan wanita tenaga pemasaran perumahan
Polda Metro Jaya, Kamis, menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan oleh anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, Bripda HS terhadap SRT (59).
Bripda HS membunuh SRT di sebuah jalan di Peruahan Bukit Cengkeh, Cimanggis, Kota Depok, sekitar pukul 04.00 WIB pada 22 Januari lalu. Pelaku menusukkan pisau ke arah kepala dan leher korban. HS ditangkap beberapa jam setelah kejadian di Puri Persada, Desa Sendang Mulya, Bekasi, Jawa Barat.
Baca juga: Ferdy Sambo divonis hukuman mati
Dalam rekonstruksi, diketahui Bripda HS pada 20 Januari mencari target pembunuhan ke arah Blok M, Jakarta Selatan, kata Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya Kompol Resa Fiardy M. Pelakarasabessy. Lalu pada 21 Januari, tersangka kembali berkeliling Jakarta dengan menghampiri taksi daring yang sedang berhenti di pinggir jalan di sekitar Terminal Kampung Rambutan namun mengurungkan niatnya. Pada 22 Januari, tersangka kembali berkeliling Jakarta dan turun di Halte UKI sambil mencari-cari target taksi daring namun kembali membatalkan niatnya.
Pada 23 Januari, HS kembali naik bus TransJakarta jurusan Pinang Ranti pada pukul 02.30 WIB lalu turun dari Halte Semanggi. Ia melihat ada tiga mobil yang sedang terparkir seperti menunggu penumpang, akhirnya tersangka memilih mobil warna merah, yang dikemudikan SRT dan minta diantarkan ke kawasan Depok dengan kesepakatan ongkos Rp90 ribu. Sesampai di Perumahan Bukit Cengkeh, SRT malah dibunuh oleh HS.
Baca juga: Polres Bekasi ungkap motif pembunuhan wanita tenaga pemasaran perumahan