Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi, Jatim, sepanjang 175,40 km menjadi ruas tol trans-Jawa terakhir.
Menteri PUPR di Jakarta, Senin, berharap penambahan ruas tol tersebut semakin melancarkan distribusi orang, barang, dan jasa mulai dari ujung barat Banten hingga ujung timur Jatim, serta menjadi roda penggerak perekonomian masyarakat.
Kementerian PUPR telah memulai pembangunan ruas Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi tahap I Probolinggo hingga Besuki sepanjang 49,68 km setelah perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) Probolinggo-Banyuwangi dilaksanakan sejak 2017 lalu.
Hari ini pemerintah mulai kembali untuk yang sudah siap secara teknis dengan nilai investasi sebesar Rp10,7triliun, yakni ruas Probolinggo-Besuki, kata Basuki.
Direktur Utama PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB) Adi Prasetyanto mengatakan pembangunan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi terbagi menjadi dua tahap. Tahap y I menghubungkan Probolinggo hingga Besuki sepanjang 49,68 km, dan tahap II menghubungkan Besuki hingga Banyuwangi sepanjang 125,72 km.
Pembangunan Tahap I ini terbagi atas 3 paket pekerjaan konstruksi yaitu Paket 1 Gending- Kraksaan (12,88 km) dengan progres pembebasan lahan sebesar 92,02 persen, Paket 2 Kraksaan - Paiton (11,20 km) dengan progres pembebasan lahan 89,67 persen dan Paket 3 Paiton - Besuki (25,60 km) dengan progres pembebasan lahan 28,48 persen.
Baca juga: Menteri PUPR: penting jaga kualitas pembangunan IKN
Baca juga: Pemerintah alokasikan Rp537 M untuk penyediaan hunian di IKN pada 2023
Pembangunan tol Probolinggo-Banyuwangi jadi ruas trans-Jawa terakhir
Senin, 6 Februari 2023 17:07 WIB