DPRD Bogor apresiasi pendirian pesantren gratis di Nanggewer

Kota Bogor (ANTARA) - Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor Tuti Alawiyah mengapresiasi pendirian Pesantren Widya Silahudin Sidiq dengan perjuangan panjang agar warga sekitar Kelurahan Nanggewer mampu menjadi santri hafidz 30 juz dengan biaya gratis bahkan mendapatkan beasiswa hingga ke Universitas King Abdul Aziz.

Tuti Alawiyah usai ikut meresmikan Pesantren Widya Silahudin Sidiq di Keluraan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Sabtu, menyatakan bagi hafidz Quran akan mendapatkan tiket umrah sebagai bentuk apresiasi dan dukungan darinya.

Tuti pun berkomitmen memperjuangkan infrastruktur jalan di sekitar pesantren agar bisa diakses dengan lebih baik oleh para santri. Selain itu, gedung pesantren yang masih satu lantai pun akan menjadi perhatian dewan ke depan untuk mewujudkan desain awal hingga tiga lantai.

Baca juga: Warga Nanggewer Bogor rintis pesantren gratis

"Saya kaget melihat jalan ke sini. walaupun bukan Dapil saya, karena saya di Ciawi. Sebagai Wakil Ketua Komisi III, saya akan mendorong akses jalan yang memadai, ini juga gedungnya baru satu lantai. Anak-anak hafidz tadi Insya Allah, Maret atau akhir tahun kita ajak umrah secara bertahap," kata dia.

Tuti yang ikut menyaksikan pembacaan surah An-Naba saat mengawali peresmian gedung yang masih sederhana sebagai tempat belajar dan mendukung perjuangan pengelola pesantren memberikan pendidikan secara gratis kepada anak-anak putus sekolah, yatim, piatu bahkan terlantar.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor menyatakan siap menjadi bunda atau salah satu orang tua asuh santri-santriwati Pesantren Widya Silahudin Sidiq di tengah para donatur yang selama ini membantu mereka.

"Saya juga akan menjadi bunda bagi mereka para santri. Saya di Palembang pun juga ada tahfidz Quran untuk anak-anak yatim. Saya mengapresiasi Bu Widya (perintis) dan Pak Silahudin (Ketua Umum Yayasan) yang mendirikan pesantren ini," katanya.

Warga Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, berinisiatif merintis pesantren gratis bagi anak-anak yatim, piatu dan terlantar yang dikombinasikan dengan pelajaran keahlian mulai dari tingkat taman kanak-kanak (TK) hingga sekolah menengah kejuruan (SMK) bernama Kampus Al-Qur'an Widya Silahudin Sidiq.

Perintis Kampus Al-Qur'an Widya Silahudin Sidiq yakni Widya Burlian Al-Kalabi menuturkan perjuangannya mendirikan pesantren gratis bagi anak-anak kurang beruntung secara ekonomi dan sosial dengan kecakapan membaca Al-Quran kini mencapai titik awal kembali setelah bergandengan dengan berbagai mitra, yaitu Yayasan KH. Udjang Sidiq, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat serta tokoh Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta.

Kegiatannya membimbing anak-anak telah memiliki wadah berupa gedung pesantren wakaf dari Yayasan KH. Udjang Sidiq. Peresmian gedung Pesantren Widya Silahudin Sidiq juga dihadiri Ketua P2TP2A Euis Kuriniasih Hidayat dan perwakilan dari UIN Jakarta Dr Suryadinata.

Ke depan, kata Widya, di lahan 1.000 meter dengan bangunan baru selesai lantai pertama terdiri dari enam ruang, para santri akan digembleng menjadi tahfidz Quran dan ditambah dengan keahlian maupun keterampilan yang mampu membuat mereka mandiri mengejar cita-citanya.

Pesantren itu juga bergandengan dengan salah satu mitra lembaga pendidikan di Australia yakni Hunting Tower School Australia dan donatur dari Arab Saudi.*