Depok (ANTARA) - Dosen Vokasi Universitas Indonesia, Mila Viendyasari, Istiadi Soenarto, Devie Rahmawati bersama praktisi keuangan Avi Wulandari, menyelenggarakan program pengabdian masyarakat berupa seminar online bagi para perempuan di Kepulauan Seribu yang berjumlah 113 peserta.
Kegiatan dibuka oleh Puji Hastuti Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Adm Kepulauan Seribu.
"Anak muda sebaiknya lebih bijak lagi dalam mengelola keuangan di era digital dengan mengetahui bagaimana cara mengelola keuangan yang baik agar tidak terjerumus dalam pinjaman online ilegal, intinya dengan bijak mengelola keuangan kita akan bijak di masa depan," ujar Puji Hastuti dalam keterangannya, Minggu.
Baca juga: Dua mahasiswa Vokasi UI jalani magang di Unipart Logistic Inggris
Dosen Vokasi UI Istiadi Soenarto mengatakan hidup di masa Krisis ekonomi baiknya minimalis, dengan tabungan fantastis. Para perempuan merupakan menjadi manajer keuangan di dalam keluarganya. Untuk itu, perlu menetapkan tujuan keuangan, caranya dengan miliki beberapa tabungan sesuai tujuan tabungan untuk pendidikan, dana darurat, kesehatan, masa pensiun, dsb, walaupun sedikit-sedikit jadi tidak hanya 1 tabungan saja.
"Kondisi kita saat ini sekarang dengan adanya internet mengancam pada kriminalitas di dunia online, seperti kasus penipuan online shop. dulunya kita mudah untuk belanja dari rumah dari online, jadi kita tergiur dan tergoda untuk selalu memesan dan beberapa juga ada yang menjadi kesalahan pengiriman seperti pesannya apa dan yang datangnya berbeda," katanya.
Mila Viendyasari menjelaskan mengapa harus memiliki literasi keuangan yang baik? karena dengan adanya penghasilan tambahan yang lain kita dapat menyiapkan kebutuhan di masa depan dengan lebih terjamin, selain itu bisa mencoba dengan memulai belajar investasi, baik crypto atau threading. Semakin tinggi keuntungan semakin tinggi juga risiko.
Baca juga: Vokasi UI edukasi pengembangan digital marketing produk anyaman bambu Buleleng Bali
Avi Wulandari mengatakan faktanya selami pandemi ada gap tinggi antara yang miskin dengan middle, semakin besar gapnya. Jadi 78 persen pada zaman sebelum pandemik: kaum menengah tidak bisa menyisihkan untuk dana emergency, tabungan apalagi dana pensiun (orang-orang menjadi Fomo).
Sehingga penting untuk literasi keuangan. Solusinya perlu menggunakan marvy plan yaitu metode budget best practice yang paling pas untuk orang Indonesia. metode ini adalah gabungan dari metode kakeibo dari Jepang dan metode 50:30:20 dari Amerika dengan zero budget metode. Kakeibo adalah metode mencatat dan evaluasi dari Jepang untuk semua pengeluaran kita.
"Kedua metode digabung menjadi zero budget plan. berikan pekerjaan kepada setiap rupiahmu," ujar Avi Wulandari.
Baca juga: Vokasi UI berikan pendampingan bisnis bagi BUMDes di Wonosobo
Devie Rahmawati mengatakan adapun tips menghindari pinjaman illegal yang pertama jangan mengunduh aplikasi pinjaman apapun dari app store yang tidak diverifikasi. Lalu kita perlu tahu cara membedakan pinjol yang illegal dan legal. Dimana yang illegal tidak memiliki izin resmi; tidak ada identitas pengurus dan alamat kantor yang tidak jelas; bunga/biaya pinjaman dan denda tidak jelas.
"Sedangkan pinjol yang legal terdaftar dan diawasi OJK serta identitas pengurus dan alamat kantor yang jelas," demikian Devie Rahmawati
Dosen vokasi UI edukasi literasi keuangan di Kepulauan Seribu
Minggu, 11 Desember 2022 8:17 WIB
Anak muda sebaiknya lebih bijak lagi dalam mengelola keuangan di era digital dengan mengetahui bagaimana cara mengelola keuangan yang baik agar tidak terjerumus dalam pinjaman online ilegal,...