Kota Bogor (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Bogor, Jawa Barat mengungkapkan data sebaran pengidap HIV/AIDS paling tinggi pada kasus populasi laki seks laki (LSL) sebanyak 98 kasus HIV.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno pada Peringatan Hari AIDS 2022 di Kota Bogor, Senin, menerangkan dibandingkan pada tahun sebelumnya, kasus HIV mengalami peningkatan.
Sebaran tertinggi populasi kunci laki seks laki (LSL) sebesar 98 kasus HIV, kemudian transgender sebesar 3 kasus HIV, pengguna narkoba suntik 2 kasus HIV, warga binaan pemasyarakatan sebesar 3 kasus HIV, ibu hamil sebesar 12 kasus HIV, dan pasien TB sebesar 112 kasus HIV.
Untuk itu, katanya, perlu peran serta masyarakat untuk mencegah penyebaran dan penularan HIV/AIDS antara lain dengan menggerakkan perempuan dan remaja untuk secara aktif berupaya mencegah infeksi dan penularan HIV AIDS bagi diri dan lingkungannya.
Selain itu meningkatkan keberpihakan dan kesetaraan dalam menyediakan layanan pencegahan, tes, dan pengobatan HIV AIDS berkualitas untuk semua orang, serta meningkatkan penggerakan sumber daya dalam mengakhiri AIDS sebagai ancaman kesehatan masyarakat di Indonesia.
Retno menyampaikan pengendalian HIV mencapai 95 persen orang berpenyakit tersebut mengetahui status terinfeksi, 95 persen orang dengan HIV minum obat ARV, dan 95 persen pemeriksaan Viral Load (VL) tersupresi masih mengalami banyak kendala.
Hal ini karena upaya pencegahan yang belum optimal, retensi pengobatan ARV yang rendah, masih dirasakannya ketidaksetaraan dalam layanan HIV, khususnya pada perempuan, anak dan remaja serta masih dirasakannya stigma dan diskriminasi.
Hari AIDS sedunia (HAS) diperingati pada 1 Desember sejalan dengan tema Global “Equalize”, yaitu satukan langkah, cegah HIV, dan semua setara akhiri AIDS. Tujuan Peringatan Hari AIDS Sedunia dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, masyarakat. Khususnya perempuan dan remaja dalam pencegahan dan pengendalian HIV.
Dalam peringatan Hari Aids Sedunia tahun 2022 tingkat Kota Bogor, hadir puluhan peserta yang terdiri dari tim Dinas Kesehatan Kota Bogor, OPD terkait, Camat se-Kota Bogor, Puskesmas se-Kota Bogor, Rumah sakit layanan PDP, Lapas Paledang, KPA Kota Bogor, Komunitas, dan CSR.
Kegiatan ini meliputi kilas balik dan dramatikal tentang kegiatan HIV yang sudah dilakukan di tahun 2022 yang terdiri dari konseling, mobile VCT, skrining, pertemuan kader WPA, dan penguatan program HIV; penggalangan komitmen; pemberian santunan bagi anak dengan HIV/AIDS (ADHA); dan talkshow tentang satukan langkah, cegah HIV, dan semua setara akhiri AIDS dari sudut pandang stakeholder dan komunitas.
"Untuk mencapai zero AIDS tahun 2030, upaya pengendalian dilakukan dengan strategi, pencegahan, penemuan kasus dan penanganan kasus didukung dengan berjalannya transformasi kesehatan. Termasuk penguatan layanan primer, pencakupan kesehatan semesta dan pelibatan masyarakat atau komunitas," katanya.
Menurut dia, perlu dukungan dari semua pihak dan masyarakat untuk berperan aktif dalam mengakhiri epidemi AIDS dengan melibatkan semua pemangku kepentingan, yakni pemerintah, akademisi/praktisi, masyarakat, swasta, media dan komunitas.
Dinkes Bogor ungkap data sebaran pengidap HIV/AIDS
Senin, 5 Desember 2022 21:26 WIB