Jakarta (ANTARA) - Kepala Loka Pemanfaatan Sumber Daya Pesisir dan Laut (LPSPL) Serang Iwan Taruna Alkadrie mengatakan untuk meningkatkan produksi dan kualitas Garam Legundi, pihaknya melakukan pendampingan kepada petani garam di Pulau Legundi.
"Dengan potensi garam Legundi yang masuk garam premium, kami mencoba membantu mengembangkan dari sisi kualitas dan kuantitas dengan memberikan bantuan berupa Pembangunan Rumah Prisma Garam, jalan produksi dan rumah niaga garam," kata Iwan dalam keterangannya, Senin.
Kualitas Garam Legundi dari Pulau Legundi ini tergolong sebagai garam premium. Berdasarkan hasil laboratorium, kandungan NaCL garam di atas 99,61 persen. Penampakan Garam Legundi pun putih dan cukup baik.
LPSLP Serang adalah unit pelaksana teknis di bawah Direktorat Jendral Pengelolaan Ruang Laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), yang salah satunya mengelola izin pemanfaatan ruang laut.
Rumah Prisma tersebut tepatnya berada di Desa Pulau Legundi, Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Pekerjaan Pembangunan Rumah Prisma Garam dikelola secara swakelola oleh Koperasi bersama masyarakat Desa Pulau Legundi.
Untuk memaksimalkan produksi Garam Legundi, LPSPL Serang memastikan bahwa fisik rumah prisma garam yang telah dibangun itu kondisinya baik.
LPSLP Serang sangat mempertimbangkan ukuran rumah prisma garam, pasangan sekam, bahan kerangka bangunan dari bambu, bahan atap berupa plastik Ultra Violet (UV), dan paket instalasi air yang akan menunjang proses produksi garam dengan rumah prisma.
Produksi garam dengan Penggunaan teknologi rumah Prisma ini merupakan satu satunya di Lampung bahkan di Sumatera.
"Tujuannya supaya secara kuantitas produksi Garam Legundi bisa bertambah baik. Sebab, dari sisi kualitas hasil laboratorium menujukan kualitas Garam Legundi sangat baik," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Jasa Kelautan Ditjen PRL Miftahul Huda mengatakan, bantuan yang diberikan dari LPSPL Serang kepada petani Garam Legundi tersebut merupakan bagian dari Program Pengembangan Usaha Garam Rakyat atau (PUGAR).
PUGAR merupakan program prioritas di Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan menjadi salah satu indikator kinerja utama di KKP.
"Program PUGAR ini adalah upaya KKP dalam memberdayakan masyarakat petambak garam agar mereka mampu meningkatkan pendapatannya, sehingga nilai tukar tambah garam lebih baik dari produksi sebelumnya," kata Miftahul Huda.
Degan bantuan Rumah Prisma di Pulau Legundi, diharapkan dapat meningkatkan proses produksi garam kepada Petani Garam dengan cara perbaikan di lahan garam.
"Mulai pra produksi, saat produksi, mengolah, dan tak kalah penting dalam memasarkan garam," ujarnya.
Sementara itu, Sekertaris KUB Tegarindo Pulau Legundi Nurbudiman menyampaikan, Pulau Legundi memiliki potensi yang cukup luar biasa dilihat dari air lautnya yang jernih dan bagus dengan kadar NaCL yang cukup baik. Sehingga ada potensi oleh kelompok usaha bersama Tegarindo melakukan budidaya garam.
"Adapun yang sudah dilakukan selama ini di atas tanah seluas 2500 M2, dibangun sekitar 5 rumah garam dengan hasil 800 kilogram sampai 1 ton perharinya," katanya.
Dia mengatakan, dari bidang teknologi SDM pihaknya masih memerlukan bantuan untuk pengembangan secara inovasi dan teknologi agar dapat menghasilkan garam yang berkualitas baik dan maksimal.
"Untuk disertifikasi produk lainnya kami memproduksi garam Spa kesehatan. Selain itu garam konsumsi yang tingkat rasa asinnya lebih tinggi, lebih baik, dan ada gurih-gurihnya," ujarnya.
Kepala Bidang PRL DKP Provinsi Lampung Sadariah mengatakan, potensi garam di Lampung cukup menjanjikan karena memiliki garis pantai yang cukup panjang kurang lebih 1663.000 km2 dan mencakup 7 kabupaten kota.
"Lampung memiliki wilayah pesisir dan semua memiliki potensi garam yang baik dan yang sudah teruji secara kualitas berada di Pulau Legundi yang juga dikelilingi dengan perairan yang baik," katanya.
Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona Kaligis mengucapkan terimaksih kepada KKP atas bantuan yang diberikan kepada petani garam di Pulau Legundi. Dia berharap, garam Legundi bisa bersaing di pasaran.
"Di 2022 ini akan ada launching program yaitu pembuatan garam di Pulau Legundi. Dari segi kualitas dan kuantitas sudah layak jual dan sudah siap bersaing di industri dan perdagangan dalam negeri maupun luar negeri," kata Dendi.
Selain menyimpan petensi wisata yang indah, Provinsi Lampung ternyata juga memiliki potensi produksi garam yang sangat baik, yakni Garam Legundi.
LPSPL Serang bantu produksi dengan bangun rumah prisma
Senin, 21 November 2022 21:15 WIB
Dengan potensi garam Legundi yang masuk garam premium, kami mencoba membantu mengembangkan dari sisi kualitas dan kuantitas...