Karawang (ANTARA) - Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor perikanan yang digarap oleh Dinas Perikanan Kabupaten Karawang, Jawa Barat, masih cukup rendah, baru mencapai sekitar 26 persen.
"Realisasi capaiannya masih sangat rendah, jadi harus ditingkatkan lagi," kata Sekretaris Komisi II DPRD Karawang, Dedi Rustandi, di Karawang, Senin.
Ia menyampaikan, sesuai dengan laporan yang diterima, dari target PAD Dinas Perikanan sekitar Rp 775 juta, kini baru terealisasi 26 persen atau sekitar Rp200 juta.
Baca juga: Dinas Perikanan Karawang siapkan lahan tambak air payau budidaya nila dan udang
Baca juga: Dinas Perikanan Karawang atasi pendangkalan muara yang dikeluhkan nelayan
Baca juga: Dinas Perikanan Karawang dorong pengembangan pelaku UKM pengolahan ikan
PAD sektor perikanan tersebut bersumber dari penarikan retribusi tempat pelelangan ikan (TPI) dan Balai Benih Ikan (BBI). Saat ini di Karawang terdapat 12 TPI dan BBI.
Menurut dia, pencapaian realisasi PAD tersebut masih jauh dari target. Sehingga di sisa tahun ini, Dinas Perikanan harus lebih maksimal lagi dalam menyerap PAD.
Kepala Dinas Perikanan Karawang, Ade Sudiana, mengaku akan berupaya secara maksimal untuk mengejar target PAD yang telah ditetapkan.
Ia mengaku akan melakukan identifikasi masalah yang mengakibatkan PAD masih rendah hingga Oktober 2022. Selanjutnya akan dilakukan secara maksimal untuk mengejar target PAD itu.
Realisasi PAD sektor perikanan di Karawang masih cukup rendah
Senin, 24 Oktober 2022 20:47 WIB
Realisasi capaiannya masih sangat rendah, jadi harus ditingkatkan lagi.