Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Kamil dan ratusan mahasiswa baru Universitas Bhakti Kencana Bandung melakukan deklarasi antikekerasan seksual, antinarkoba, dan antikorupsi di kampus tersebut, Selasa.
"Kasus-kasus kekerasan di kampus itu tidak saja dilakukan oleh teman, tidak saja oleh pacar mungkin atau juga bisa jadi dilakukan oleh orang-orang yang dianggap lebih superior. Contohnya dosen atau rektor dan sebagainya, maka kita memerlukan proteksi," kata Atalia Kamil usai acara deklarasi.
Ia mengatakan kekerasan seksual terjadi ternyata tidak saja di masyarakat secara umum tapi juga di institusi pendidikan termasuk kampus. Sejumlah kasus kekerasan seksual di kampus yang muncul ke permukaan itu adalah mereka yang berani melapor.
Baca juga: Jawa Barat siap gelar Bubos 2021 secara serentak
"Kita dapat dibayangkan sebanyak apa yang tidak berani melapor. Terlebih, pelakunya dari pihak superioritas atau dari orang yang dianggap dominan kepada mereka yang dianggap lebih lemah," katanya.
Menurut Atalia, kekerasan seksual ini tidak hanya terjadi pada perempuan namun juga bisa terjadi pada laki-laki.
"Sehingga kita perlu memberikan pembekalan, mulai dari bagaimana kemudian mereka bisa memproteksi diri, bagaimana mereka harus mampu melindungi diri dengan cara punya modal keberanian untuk melapor atau berteriak," kata dia.
Menurut dia, yang perlu dibentuk juga adalah lingkungan yang mendukung antikekerasan seksual, yang harus dibangun dari lingkungan maupun tingkatan terkecil mulai dari PAUD hingga kampus.
Baca juga: Emil: Sekolah Ibu benteng terakhir kebahagian Jabar
"Dan hari ini berada di Bhakti Kencana dan saya bersyukur sekali ini pak rektor sangat mendukung program yang berkaitan dengan perlindungan tadi. Contohnya dosen tidak boleh bimbingan di rumah dan ada semacam call center atau website laporan bagi mereka yang merasa terintimidasi atau sebagai calon korban. Jadi, kita harus saling melindungi," kata dia.
Ia mengatakan, dengan adanya deklarasi antikekerasan di kampus maka hal tersebut akan menjadi bagian upaya yang penting untuk membangun "awareness". Tindakan kekerasan seksual yang sesungguhnya itu bisa dilaporkan, minimal itu bisa membuat orang menjadi paham bahwa itu tidak boleh dilakukan.
Atalia juga mengimbau kampus-kampus lainnya di Jabar turut menyuarakan antikekerasan seksual.