Hingga pukul 19.30 WIB, massa aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak) yang terdiri dari Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) serta berbagai kelompok mahasiswa dari berbagai kampus masih bertahan di depan kawat berduri Jalan Medan Merdeka Barat.
Pada momen ini, massa tidak lagi melakukan orasi, namun menyanyikan berbagai lagu seperti Darah Juang, Buruh Tani, Garuda Pancasila hingga Halo-halo Bandung.
Selain menyanyi, massa juga terlihat melakukan pembakaran ban, spanduk, petasan, hingga berusaha membuka barikade yang dibuat pihak kepolisian.
Baca juga: Polisi tetap buka jalan saat demo ojek daring di depan Gedung Parlemen
Pihak kepolisian memberikan imbauan pada massa untuk membubarkan diri melalui pengeras suara dari unit mobil Pengurai Massa (Raissa) yang ditambah dengan pembacaan Asmaul Husna oleh polisi di belakang barikade.
"Kami imbau pada masyarakat dan mahasiswa yang telah melakukan aksinya, saat ini telah lewat waktunya, silahkan pulang, ingat orang-orang terdekat kita menunggu di rumah, semoga selamat sampai tujuan," ucap suara dari mobil Raissa.
Jalan Medan Merdeka Barat yang merupakan akses menuju ke Istana Kepresidenan sendiri telah ditutup oleh kepolisian sejak pukul 11.00 WIB.
Baca juga: Satgas Pelajar Kota Bogor antisipasi siswa ikut unjuk rasa di Jakarta
Jalan Medan Merdeka Barat ditutup di kawasan depan Gedung Kementerian Pariwisata menggunakan kawat berduri berlapis dua yang ditumpu pagar beton, di belakangnya, terdapat pagar barikade yang juga menutupi jalan tersebut setinggi dua meter.
Sejumlah petugas gabungan Polri, TNI dan Polisi Pamong Praja (Pol PP) juga tampak bersiaga di kawasan Patung Kuda.
Diketahui, pemerintah mengumumkan penyesuaian harga BBM bersubsidi jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB.
Baca juga: Demo BBM akibatkan arus lalu lintas Bogor tersendat (Video)
Harga Pertalite yang semula Rp7.650 menjadi Rp10.000 per liter, Solar naik dari Rp5.150 menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.