Jakarta (ANTARA) - Universitas Terbuka (UT) mewisuda 85 orang pekerja migran Indonesia (PMI) yang bekerja di Malaysia secara bauran (luring dan daring) pada Ahad (28/8), yang telah menyelesaikan pendidikannya di UT.
“Pada hari ini, saudara telah resmi memperoleh gelar sarjana sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni. Dengan gelar sarjana ini, saudara mengemban tanggung jawab baru memberikan sumbangsih nyata pada masyarakat dan juga bangsa Indonesia,” ujar Wakil Rektor IV Universitas Terbuka, Rahmat Budiman PhD dalam sambutan wisuda.
Dia menambahkan menyelesaikan pendidikan sarjana di UT tidak mudah, karena dilakukan sambil menjadi PMI di luar negeri. Hal itu butuh perjuangan luar biasa disertai kedisiplinan, serta harus pandai membagi waktu.
Ia mengatakan UT akan teru meningkatkan pelayanan pendidikan bagi PMI di luar negeri. Pandemi COVID-19, lanjut dia, telah mengubah tatanan kehidupan masyarakat, termasuk di bidang pendidikan.
“Pandemi COVID-19, telah memaksa perguruan tinggi untuk beradaptasi melakukan berbagai kegiatan pembelajaran, karena pembelajaran secara konvensional seperti selama ini tidak akan mungkin dapat dilakukan lagi. Kami patut berbangga, karena pembelajaran daring di UT terdepan dibandingkan kampus lainnya. UT sudah lebih dari 30 tahun menyelenggarakan pembelajaran jarak jauh,” terang dia.
Dia menambahkan UT akan terus mengembangkan pendidikan jarak jauh dengan melakukan berbagai inovasi dan terobosan terbaru. Salah satu layanan bantuan belajar yang disediakan UT dan diminati mahasiswa saat ini adalah tutorial webinar. Selain itu, juga ada inovasi onlone proctoring, sehingga mahasiswa dapat melakukan ujian dari mana saja.
Ke depan, UT berharap semakin banyak PMI di luar negeri yang melanjutkan pendidikan tinggi. Saat ini, mahasiswa UT di Malaysia sebanyak 2.328 orang.
“Jumlah ini masih kecil jika dibandingkan diaspora Indonesia di Malaysia yang berjumlah lebih dari 25.000 orang,” terang dia.
Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Hermono mengapresiasi para TKI yang menjadi wisudawan UT. Pihaknya percaya jalur pendidikan dapat menaikkan strata sosial dan ekonomi seseorang.
"Seseorang yang lulusan sarjana memiliki daya pikir, menganalisis persoalan yang ada dan memiliki kemampuan lebih baik dalam menyelesaikan masalah,” kata Dubes Hermono.
Lulusan terbaik wisudawan UT di Malaysia, yakni Aulia Diah Meireni dengan IPK 3,82 pada program studi Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan, Monica Renjani dengan IPK 3,41 pada program studi Sastra Inggris Bidang Minat Penerjemahan dan Fiarti Meta Rosela dengan IPK 3,39 pada program studi Akuntansi.
Dari 85 wisudawan tersebut, 42 orang mengikuti wisuda secara luring (luar jaringan) di KBRI Kuala Lumpur, Malaysia, dan lima orang mengikuti wisuda secara daring (dalam jaringan) dari Johor, dan 38 orang dari Indonesia, karena kontrak kerja telah berakhir dan sudah kembali ke Tanah Air.
Baca juga: 86 pekerja migran Indonesia di Hong Kong menggondol gelar sarjana
Baca juga: Rektor UT sebut pencapaian prestasi akademik Brigadir J luar biasa