Pemerintah Kota Depok terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan hasil kinerja meskipun mengalami kendala kurangnya jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat ini.
"Sesuai nomenklatur yang ada, beberapa dinas melakukan pengangkatan pegawai kontrak untuk memaksimalkan hasil kerja," kata Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad.
Salah satu hal yang dilakukan untuk peningkatan kinerja yaitu melakukan perekrutan pegawai outsourcing atau swakelola. Depok saat ini kami masih membutuhkan banyak tenaga teknis, guru, dan pelayanan kesehatan.
"Dari keseluruhan yang paling banyak merekrut pegawai kontrak yaitu Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar), serta Dinas Perhubungan (Dishub)," jelasnya.
Idris berharap, seluruh kinerja yang dilakukan dapat maksimal, karena seluruh pelayanan yang diberikan sepenuhnya untuk kepentingan masyarakat.
"Semoga pembangunan di Kota Depok dapat terus ditingkatkan meskipun dengan jumlah pegawai yang masih terbatas," ujarnya.
Pemerintah Kota Depok juga menyiapkan program 100 hari Saat musrenbang (2 Maret 2016)
1. Depok Sahabat Masyarakat yaitu
- Depok terang (jalan utama)
- perencanaan alun-alun kota
- one day service akta kelahiran
- penertiban dan perapian Jalan Margonda
- one hour service kartu kuning
.
2. Depok Sahabat KUKM
- Gerakan beli Depok
- One hour service utk TDP dan SIUP
3. Depok sahabat lingkungan
- Sahabat sampah
- Perbaikan Daerah Aliran Sungai
4. Depok sahabat pelajar yaitu
- Launching PPDB baru
- Gerakan internet sehat
5. Depok sahabat petani
6. Depok sahabat anak
- Loket khusus anak di Puskesmas, Griya konsultasi perkembangan anak.
Untuk meningkatkan kinerja Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat berencana menerapkan pelayanan publik hingga pukul 22.00 WIB untuk melayani kepentingan masyarakat.
"Teknisnya nanti apakah serentak pada hari Senin atau Selasa ataukah hari lainnya belum bisa dipastikan," kata Wali Kota Depok Idris Abdul Shomad.
Untuk itu kata dia pihaknya akan mengadakan rapat koordinasi (Rakor) terlebih dahulu dengan para kepala Dinas.
Misalkan pelayanan hingga pukul 22.00 WIB tersebut serentak di satu hari secara bersama-sama atau bisa juga masing-masing Dinas akan diberi keleluasaan untuk menentukan hari apa yang menjadi pelayanan hingga larut malam tersebut.
Sementara itu, Kepala Seksi Pendaftaran Penduduk Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Depok, Jaka Susanta mengungkapkan pada prinsipnya pihaknya akan siap melayani masyarakat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Pada prinsipnya, Disdukcapil siap melaksanakan dan menyukseskan program Walikota Depok yang baru, apabila diminta sesuai ketentuan kami diminta untuk buka jam pelayanan hingga jam 22.00 kami siap," katanya.
Menurut Jaka, saat ini pun Disdukcapil tengah melakukan try out pelayanan KTP dan Akta Kelahiran di 11 Kecamatan se-Kota Depok dengan satu hari selesai.
Setelah Kecamatan sukses, akan disusul kemudian di 63 Kelurahan yang ada di Kota Depok yang akan memberikan pelayanan administrasi kependudukan sehari jadi.
Pemkot Depok juga menghapus program One Day No Rice (ODNR) atau sehari tanpa nasi dan One Day No Car (ODNC) atau sehari tanpa menggunakan mobil karena dinilai tidak efektif.
Ia mencontohkan ada dari ASN yang diharuskan memakan nasi walau sedikit setiap hari untuk menjalani pengobatan penyakitnya, jadi ketika dilarang pada hari Selasa sangat menyulitkan.