Jakarta (ANTARA) - Mantan narapidana terorisme Joko Trihermanto atau Jack Harun mengatakan bahwa para narapidana terorisme yang "kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia" dan meninggalkan paham radikalnya rentan mendapatkan teror dari kelompok mereka yang terdahulu.
"Yang perlu diwaspadai dan yang perlu diingatkan bahwa teman-teman yang sudah kembali ini banyak mendapat teror," kata Jack Harun ketika menyampaikan paparan dalam seminar nasional bertajuk "Pencegahan Radikalisme-Terorisme dan Launching Buku Menjerat Terorisme" yang disiarkan di kanal YouTube Pusat Pembinaan Ideologi UNESA, dipantau dari Jakarta, Senin.
Adapun salah satu mantan narapidana terorisme (eks napiter) yang menjadi contoh adalah Ika, seorang eks napiter yang nyaris bergabung dalam tragedi bom di Bali.
Baca juga: Ada 122 narapidana terorisme berikrar setia kepada NKRI selama 2021
Setelah Ika bebas dari tahanan dan kembali ke masyarakat, kata Jack Harun, Ika bercerai dengan suaminya karena suaminya masih "merah", dalam artian belum dapat kembali ke tengah masyarakat.
Setelah terbebas dari tahanan, Ika mengalami teror dari kelompoknya yang terdahulu, bahkan pada hari Senin, 30 Mei 2022, Ika menjalani perawatan di rumah sakit.
Oleh karena itu, Jack Harun meminta kepada masyarakat, khususnya aparat penegak hukum, untuk lebih memperhatikan keamanan dan keselamatan dari para eks napiter yang sudah kembali ke tengah masyarakat.
Baca juga: 34 napi terorisme di Bogor ucapkan ikrar setia pada NKRI (video)
Tidak hanya berhadapan dengan stigma masyarakat dan pengasingan, lanjut dia, para eks napiter juga harus menghadapi ketakutan akan ancaman yang diberikan oleh kelompok terorisnya yang terdahulu.
Jack Harun menjelaskan bahwa kelompok teroris akan memandang para eks napiter kembali berpihak pada negara dengan paham yang bertentangan dengan kelompoknya. Dengan demikian, kelompok teroris akan membenarkan penyerangan dan pembunuhan terhadap eks napiter.
Kondisi tersebut mengakibatkan eks napiter berada di dalam kondisi yang rentan dan dipenuhi oleh rasa takut.
Baca juga: Kemensos berdayakan 80 eks napi kasus terorisme
"Saya berharap teman-teman eks napiter ini semuanya di-back-up, betul-betul dijamin keamanannya sebelum mereka berani tampil di depan publik. Orang-orang inilah yang rawan," kata Jack Harun.
Ia menambahkan, "Inilah kewajiban kita untuk merangkul mereka (eks napiter).
Mantan narapidana terorisme yang ''kembali ke NKRI" rawan mendapat teror
Senin, 30 Mei 2022 15:42 WIB
Yang perlu diwaspadai dan yang perlu diingatkan bahwa teman-teman yang sudah kembali ini banyak mendapat teror.