KPA Sukabumi Petakan Populasi Kunci Penularan HIV

Sukabumi (Antara Megapolitan) - Komisi Penanggulangan AIDS Kota Sukabumi, Jawa Barat melakukan pemetaan terhadap populasi kunci penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) sesuai standar nasional.

"Kegiatan verifikasi dan pemetaan ini sudah mulai dilaksanakan melalui rapat koordinasi dengan berbagai instansi dan lembaga terkait penanggulangan HIV dan AIDS," kata Ketua KPA Kota Sukabumi, Achmad Fahmi di Sukabumi, Minggu.

Menurutnya, sasaran dari pelaksanaan kegiatan tersebut, yakni difokuskan pada populasi kunci Wanita Penjaja Seks Langsung (WPSL), Wanita Penjaja Seks Tidak Langsung dan waria dengan menggunakan standar pemetaan nasional.

Di Sukabumi baru memiliki data pemetaan untuk populasi kunci pengguna narkoba suntik dan laki-laki dengan laki-laki. Sedangkan jenis pemetaan yang dilaksanakan yakni pemetaan geografis dan pemetaan sosial.

Sementara metode yang dilaksanakan melalui observasi, wawancara tokoh kunci yang mendalam dan diskusi kelompok terarah atau Focus Group Discussion (FGD).

"Data pemetaan populasi kunci ini sangat penting khususnya pemerintah serta instansi dan lembaga terkait untuk dijadikan bahan pertimbangan dan pengambilan kebijakan dalam mengintervensi program seperti Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual," tambahnya.

Fahmi yang juga menjabat sebagai Wakil Wali Kota Sukabumi mengatakan jumlah populasi kunci di Kota Sukabumi mencapai 6 kelompok yang dipetakan berdasarkan tempat beraktifitasnya, antara WPSL, WPS TL, laki-laki beresiko tinggi), waria, LSL, dan penasun.

Untuk itu, pihaknya melakukan pemetaan secara menyeluruh untuk memastikan agar tidak ada kesalahan dalam melakukan pendataan.

Di sisi lain, dari hasil pemetaan penasun 2014 dan LSL yang dilakukan 2015 ditemukan ada sejumlah lokasi yang tidak memiliki beberapa populasi kunci karena melakukan kegiatannya di tempat lain.

Sedangkan upaya yang dilakukan dalam melakukan pencegahan penularan baru, diantaranya ditempuh melalui pelaksanaan sosialisasi pencegahan dan mengubah perilaku populasi kunci dengan pembagian alat kontrasepsi secara berkelanjutan di seluruh hotspot atau titik kumpul.