Depok (ANTARA) - Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) memperkenalkan tiga produk unggulan hasil produk inovasi yang sudah melalui uji penelitian, publikasi, dan memperoleh Hak Kekayaan Intelektual (HKI).
Dekan FKG UI Dr drg Nia Ayu Ismaniati, MDSc,Sp.Ort(K) dalam keterangan di Depok, Jawa Barat, Rabu mengatakan FKG UI menghadirkan tiga produk inovasi unggulan yang diharapkan mampu menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan gigi karies.
Pengenalan produk hasil riset ini dilakukan dalam acara “UI Investment & Start Up Forum 2022”.
Di hadapan para investor, dekan FKG tersebut memromosikan ketiga produk inovasi unggulan FKG UI, yaitu Vaksin DNA dan IGY Kuning Telur (Vaksin dan Obat Kumur Pencegah Karies Gigi) dengan inventor Prof. drg. Endang Winiati Bachtiar, M. Biomed., Ph.D., PBO., dan tim.
Baca juga: Program magister IKGD FKG UI diperkenalkan dengan Open House secara daring
Vaksin ini merupakan suatu konstruksi Vaksin DNA yang dinamakan pcDNA-ComD, yang dibuat melalui teknik kloning rekayasa DNA. Vaksin ini membawa urutan DNA Gen Virulen ComD dari bakteri penyebab karies yang berperan pada perekatan bakteri pada permukaan gigi yang mengalami proses karies.
Kemudian, Gen ComD diperoleh dengan amplifikasi DNA menggunakan PCR. Hasil PCR diinsersikan pada cloning vector PCDNA3.1 untuk menghasilkan Vaksin DNA.
Selanjutnya dibiakkan pada bakteri E.COLI untuk memperoleh Vaksin DNA yang akan diimunisasikan pada ayam ke kuning telur agar dapat menghasilkan kuning telur yang mengandung antibody, Anti Streptococcus Mutans yang disebut dengan IGY kuning telur pencegah karies gigi.
Berikutnya IGY Kuning Telur pencegah karies dicampurkan ke dalam obat kumur dan berhasil menghambat pembentukan plak gigi. Vaksinasi ini dapat digunakan sebanyak 3 kali, dan dapat diberikan dari anak-anak (kecuali balita) sampai dewasa.
Baca juga: FKG UI angkat sumpah 25 orang lulusan dokter gigi baru
Produk unggulan berikutnya yaitu Flolis (Fluoride Propolis Pencegah Karies Email dan Dentin) dengan inventor Prof. drg. Risqa Rina Darwita, Ph.D.; drg. Sri Angky Soekanto, Ph.D.; drg. Melissa Adiatman, Ph.D.; dan Tim FT UI. Flolis ini bermanfaat untuk pencegah karies email dan dentin, berbentuk bahan oles.
Untuk cara penggunaannya dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh dokter gigi kemudian siapkan microbrush, cottonroll, wadah plastik, dan cotton pellet.
Kemudian teteskan Flolis sebanyak 3 kali pada wadah plastik yang sudah disediakan, bersihkan permukaan karies dentin hingga ditemukan jaringan yang keras, blok saliva dari permukaan buccal dan permukaan lingual /palatal selanjutnya keringkan permukaan karies dengan cotton pellet menggunakan pinset serta oleskan Flolis dengan microbrush pada seluruh permukaan karies dentin maupun karies email yang sudah kering.
"Pasien dilarang makan dan minum selama 30 menit setelah pengolesan selesai," katanya.
Baca juga: Mahasiswa FKG UI berhasil raih 8 penghargaan pada kompetisi di Medan
Produk yang terakhir, yaitu Light Curing Unit, dengan inventor Prof. Dr. Decky Joesiana Indrani, drg., M.DSc. dan tim. Light Curing Unit ini merupakan alat polimerisasi berbasis sinar.
Cara kerja dari alat ini yaitu dengan memancarkan sinar LED biru melalui fiber optic light yang diarahkan ke bahan tambal komposit resin untuk mengawali proses kimia pengerasan bahan tersebut.
Alat ini dilengkapi dengan mikrokontroler dan printed circuit board (pcb). Tim peneliti telah menghasilkan metode pembuatan pcb dengan software pemancaran sinar, kebaruan adalah penggunaan pulse width modulation untuk mengurangi terbentuknya panas dari penyinaran beradiasi tinggi.
"Produk unggulan penanganan karies gigi FKG UI menjadi solusi nyata di depan mata, untuk itu kami mengundang para investor untuk berkolaborasi dan bersinergi agar hasil produk inovasi ini dapat dikembangkan secara profesional sehingga manfaatnya dapat berkontribusi dalam memajukan bidang kesehatan gigi dan mulut di Indonesia," demikian Nia Ayu Ismaniati.
FKG UI perkenalkan tiga produk unggulan hasil inovasi yang sudah peroleh HKI
Rabu, 13 April 2022 22:23 WIB
Pasien dilarang makan dan minum selama 30 menit setelah pengolesan selesai.