Menurut Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) Kota Bogor Juniarti Estiningsih di Kota Bogor, Senin, anggaran yang dialokasikan pemerintah bersama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat lebih tinggi dari tahun 2021, padahal jumlah target lebih sedikit.
"Ini bentuk perhatian pemerintah dan dewan, masalah kesejahteraan masyarakat tetap prioritas meski masih pandemi COVID-19," kata Esti panggilannya.
Baca juga: Mengubah RTLH, menjadi rumah nyaman, aman dan sehatIa membandingkan alokasi anggaran pada tahun 2021 sekitar Rp40 miliar untuk 6.506 unit RTLH dengan capaian sebanyak 17.000 unit terbantu.
Sementara, pada tahun 2022 target berkurang namun anggaran tetap dimaksimalkan.
Meskipun Pemerintah Kota Bogor sempat mengurangi anggaran sebesar Rp10 miliar menjadi 3.300 unit karena dalam rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) Kota Bogor yang dibahas bersama DPRD pada akhir tahun 2021 untuk tahun 2022 mengalami defisit.
Baca juga: DPRD Kota Bogor ingin anggaran RTLH tidak dipotong pada RAPBD 2022
Baca juga: DPRD Kota Bogor ingin anggaran RTLH tidak dipotong pada RAPBD 2022
Namun hasil pembahasan bersama DPRD Kota Bogor, akhirnya anggaran Rp44,4 miliar telah ditetapkan.
Sebanyak 4.286 RTLH yang akan dibantu melalui APBD Kota Bogor itu tersebar di enam kecamatan secara bertahap hingga akhir tahun 2022.
Rumah warga yang mendapatkan bantuan akan mengalami proses administrasi sebelum akhirnya diurus di Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).
Baca juga: DPRD Kota Bogor minta masyarakat manfaatkan dana "bedah rumah"
Selanjutnya, warga akan mendapatkan bantuan perbaikan rumah sesuai dengan tingkat kerusakan dan dana yang dipersiapkan Pemerintah Kota Bogor.
"Itu tersebar ya, untuk rinci harus lihat di Sistem Sahabat," ujarnya.