Cibinong, Bogor (ANTARA) - Perekonomian Kabupaten Bogor, Jawa Barat mulai meningkat dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tembus angka Rp245,22 triliun, setelah terpuruk karena pandemi COVID-19.
"Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), angka PDRB tahun ini Rp245,22 triliun, jauh lebih tinggi dari tahun 2020 senilai Rp236,15 triliun dan tahun 2019 senilai Rp237,2 triliun," ujar Anggota Tim Percepatan Kabupaten Bogor, Saepudin Muhtar alias Gus Udin di Cibinong, Bogor, Sabtu.
Ia menyebutkan, tanda-tanda perbaikan ekonomi Kabupaten Bogor mulai terlihat dari laju pertumbuhan ekonomi (LPE) di tahun yang menunjukkan peningkatan 3,48 persen.
Baca juga: Pemkab Bogor pulihkan ekonomi dampak pandemi lewat sektor pertanian
Baca juga: 18 Bumdes Bogor mampu berkontribusi untuk ekonomi desa
Pasalnya, pada tahun 2020, laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor mengalami penurunan ke angka -1,7 persen dari tahun 2019 yang angkanya 5,25 persen.
Gus Udin menyebutkan, indeks pembangunan manusia (IPM) Kabupaten Bogor juga mulai pulih ke angka 70,48 poin pada tahun 2021. Tahun 2020 IPM Kabupaten Bogor anjlok ke angka 70,40 poin dari sebelumnya 70,65 poin.
Meski begitu, persentase penduduk miskin di wilayahnya diprediksi masih meningkat meski tidak terlalu dalam. Pada tahun 2021 angkanya meningkat menjadi 7,99 persen, setelah sebelumnya meningkat dari 6,66 persen ke 7,69 persen pada tahun 2020.
Baca juga: HPPMI ingin pertanian jadi prioritas pemulihan ekonomi Bogor
Masih meningkatnya persentase penduduk miskin berpengaruh pada menurunnya pengeluaran perkapita atau daya beli masyarakat. Tahun ini daya beli masyarakat kembali menurun menjadi Rp10,315 juta pertahun, setelah sebelumnya menurun dari 10,683 juta pertahun menjadi 10,317 pertahun pada 2020.
Perekonomian Kabupaten Bogor membaik dengan PDRB tembus Rp245,22 triliun
Sabtu, 13 November 2021 19:40 WIB
Berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik), angka PDRB tahun ini Rp245,22 triliun, jauh lebih tinggi dari tahun 2020 senilai Rp236,15 triliun dan tahun 2019 senilai Rp237,2 triliun.